Derby Madrid di Final UCL: Antara La Decima dan Gelar Perdana

Diego Costa saat membela Atletico Madrid
Sumber :
  • Marca

VIVAbola - Sejarah baru tercipta, dua tim satu kota akan saling berhadapan di partai puncak kompetisi Eropa untuk kali pertama. Real Madrid bakal 'baku hantam' dengan rival sekotanya Atletico Madrid pada final Liga Champions di Estadio da Luz, Lisbon, 24 Mei 2014 mendatang.

Sebelumnya, hanya ada 16 final di kompetisi Eropa yang mempertemukan dua tim dari negara yang sama, bukan dari kota yang sama. Final antara Madrid kontra Atletico, juga menjadi final kelima yang mempertemukan dua tim dari negara yang sama sejak era Liga Champions (1992) dimulai.

Madrid melawan Atletico juga menjadi final sesama tim Spanyol kedua, setelah Madrid menghadapi Valencia pada final Liga Champions 2000.

Selain Madrid melawan Valencia pada 2000, final sesama negara di Liga Champions juga pernah terjadi pada 2003, saat AC Milan mengalahkan Juventus di Old Trafford. Selain itu ada Manchester United melawan Chelsea pada final 2008, dan final musim lalu ketika Bayern Munich mengalahkan Borussia Dortmund.

Madrid melaju ke final usai mengalahkan juara musim lalu Bayern Munich dengan agregat 5-0. Pada leg pertama semifinal di Santiago Bernabeu, Los Blancos menang 1-0. Sepakan berselang, di Allianz Arena, tim asuhan Carlo Ancelotti melibas Franck Ribery cs empat gol tanpa balas.

Sementara Atletico yang menjadi kuda hitam benar-benar membuat publik terbelalak dengan kisah suksesnya sejauh ini. Tim asuhan Diego Simeone melenggang ke partai pamungkas dengan agregat 3-1 atas Chelsea. Bermain imbang tanpa gol pada leg pertama di Vicente Calderon, Diego Costa cs lalu tampil impresif dengan menenggelamkan The Blues di depan publik Stamford Bridge.

Antara La Decima dan Gelar Perdana

Misi Madrid saat sini sudah sangat jelas yakni mewujudkan obsesi La Decima (gelar ke-10) mereka. 12 tahun lamanya mereka menanti untuk bisa sedekat ini dengan impian tersebut. Dan pastinya Cristiano Ronaldo cs tak akan menyianyiakan kesempatan yang telah terbentang itu.

"Saya sangat bergairah jelang laga final nanti. Laga melawan Atletico akan menjadi berat," ungkap Ancelotti. "Kesuksesan yang besar karena bisa mengantarkan Madrid ke final Liga Champions setelah absen 12 tahun. Saya merasa senang karena semua berjalan sesuai dengan harapan," sambung dia.

Kabar baik bagi Madrid, keberhasilan mereka menyingkirkan tiga tim Jerman musim ini, Schalke, Borussia Dortmund dan Bayern diyakini menjadi pertanda bagus. Ya, sepanjang keikutsertaan di Liga Champions era modern, bisa dibilang Madrid selalu menjadi kampiun jika berhasil mengalahkan wakil dari negara Adolf Hitler tersebut.

Sejak pertama kali bergulir pada 1992-93, tercatat hal tersebut terjadi sebanyak tiga kali. Yakni pada 1997-98, 1999-2000, dan terakhir pada 2001-02. Hanya satu kali Madrid gagal menjadi juara setelah mengalahkan klub Jerman yaitu pada 2003-04. Usai mengalahkan Bayern lewat pertarungan seru di babak 8 besar, mereka malah takluk di tangan AS Monaco di perempat-final.

Lepas dari keyakinan serta mitos Madrid tersebut, jangan lupakan pula angan tinggi serta harapan publik Atletico. Catatan Los Colchoneros di turnamen ini memang tak sementereng pihak lawan. Sebelumnya Atletico cuma sekali mencapai final yakni pada 1974, sayang kala itu mereka kalah dari Bayern Munich. Kini 40 tahun berselang kesempatan Atletico menyegel gelar kompetisi paling elit di Eropa perdana kembali terbuka. Sudah pasti kans emas tersebut tidak akan disia-siakan.

Tapi Atletico juga bukan tanpa modal untuk menghadapi panasnya atmosfer final Liga Champions. Meski dalam level yang berbeda, tetap saja mereka punya cerita sukses yang bisa dijadikan pembangkit semangat dan pelecut kepercayaan diri, yakni dua gelar Liga Europa pada 2010 dan 2012.

Antusias Sambut Final

Pertemuan dua klub yang juga tengah bersaing memperebutkan gelar La Liga ini bakalan berlangsung seru. Pasalanya kedua tim mengaku begitu antusias untuk saling berhadapan.

Karena kedua tim acap bertemu musim ini, mereka sudah tentu lebih mamahami peta kekuatan masing-masing. Bagi Simeone situasi tersebut tak dianggap sebagai kerugian atau keberuntungan . Entrenador asal Argentina itu cuma memastikan timnya akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

"Saya tak melihatnya sebagai sebuah keunggulan ataupun kerugian. Kenyataannya adalah kami sudah amat saling mengenali masing-masing," kata Simeone.

"Kami akan bermain melawan sebuah klub yang amat tangguh yang sudah terbiasa dengan malam-malam megah. Sudah lama sejak kami berada dalam posisi seperti itu sehingga kami amat gembira dan antusias untuk sampai ke posisi tersebut," paparnya.

Setali tiga uang dengan Simeone, Ancelotti juga berjanji akan mempersiapkan timnya dengan sebaik mungkin. Dia juga mangku sudah tak sabar untuk melakoni pertandingan nanti.

"Semua orang di Madrid sangat senang. Kini tidak ada unggulan di partai final. Atletico pantas lolos, mereka memang lebih baik," ucap Ancelotti.

Jawaban Pogba Membuat Real Madrid Batal Merekrutnya

Baca juga:

Kecepatan Pemain Muda Ini Lewati Ronaldo dan Bale

Rayakan Gelar, Eks Kiper MU Berendam Bareng Trofi dan Gadis Seksi

Van Gaal Telah Menerima Tawaran MU

3 Pemain Incaran Ini Jadi Syarat Van Gaal Latih MU

Giggs Perberat Latihan MU, Rooney Dibawa ke Rumah Sakit

9 Fakta Jarang Terungkap Wayne Rooney

Mantan Striker MU Dukung Giggs Jadi Manajer Permanen

Hanya 3 Pemain Madrid Pernah Cicipi Final Liga Champions

Ronaldo Tempatkan Ancelotti di Atas Ferguson dan Mourinho

Pelatih Dortmund Ikut Komentari Kekalahan Telak Bayern

Chelsea Gagal di Liga Champions, Mourinho Benahi 3 Posisi Ini

Chelsea dan Atletico Telah Sepakati Harga Diego Costa

Mourinho Memburu "Oezil Baru" dari Hamburg

David Luiz: Bukan Hanya John Terry yang Menangis

Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo

Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo

Ronaldo sudah kembali berlatih bersama Madrid.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016