Tekanan Berat Langsung Didapat Guardiola di Bayern Munich

Pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, bersama timnya
Sumber :
  • REUTERS/Wolfgang Rattay

VIVAbola - Josep "Pep" Guardiola menelan pil pahit pada laga resmi pertamanya bersama Bayern Munich. Keseriusan mantan entrenador Barcelona itu sampai saat ini belum berbuah hasil maksimal.

Bayern dipaksa bertekuk lutut oleh rival beratnya, Borussia Dortmund, pada laga Piala Super Jerman hari Minggu, 28 Juli 2013, kemarin. Meski saling serang, Die Roten akhirnya menyerah dengan skor 2-4.

Pada laga yang digelar di Signal Iduna Park, Marco Reus sudah membuat suporter tuan rumah bergemuruh saat laga baru berjalan enam menit memaksimalkan blunder kiper Bayern, Tom Starke.

Arjen Robben sempat menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Namun, Bayern akhirnya tertinggal 1-3 setelah Daniel Van Buyten membuat gol bunuh diri dan Ilkay Gundogan mencatatkan namanya di papan skor.

Robben sempat kembali membuat Bayern menipiskan jarak setelah mencetak gol keduanya di menit 64. Tapi usaha itu akhirnya mentah setelah Reus mencetak gol keduanya empat menit jelang bubaran.

Untuk Guardiola, ini adalah kekalahan perdana Bayern di bawah asuhannya. Sebelumnya, juara Bundesliga musim lalu itu tak terbendung pada sembilan laga pramusim. Bahkan, dalam laga-laga tersebut Bayern sukses mencatatkan 61 gol dengan hanya tiga kali kebobolan saja.

Pep Larang ManCity Main Bola Panjang

Sedangkan bagi Bayern, ini bukan awal yang bagus jelang bergulirnya musim baru. Sang rival jelas menjadi di atas angin menghadapi musuh bebuyutannya tersebut. Gelar perdana Bayern dan Guardiola pun tertunda. Wajah cemberut terpancar di atas lapangan hijau usai laga.

Keseriusan Guardiola

Penampilan 23 kali juara Jerman itu sebenarnya tidak terlalu mengecewakan. Taktik agresif di lini tengah yang dikembangkan Pep cukup menyulitkan Dortmund. Serangan Bayern pun kerap berbuah peluang.

Tapi, tak dipungkiri kekalahan Bayern tak lepas dari blunder yang dibuat dua pemainnya. Meski demikian, Guardiola enggan menjadikan anak asuhnya sebagai kambing hitam.

"Selamat untuk Dortmund, mereka menang. Kami kalah bukan karena blunder Van Buyten dan Starke. Inilah sepakbola. Kami masih punya satu pekan sebelum Piala Liga mulai dan satu pekan sebelum Bundesliga bergulir," ujar sang peracik strategi menenangkan timnya usai laga.

Meski tampak tenang menghadapi kekalahan perdana timnya, hal tersebut tak tampak saat pria 43 tahun itu berdiri di pinggir lapangan Signal Iduna Park. Emosinya kerap meledak, selalu memberikan instruksi, bahkan tak segan melecut motivasi pemainnya dengan serangan fisik.

Hal itu terlihat saat Guardiola memberikan masukan untuk mantan anak asuhnya di Barca, Thiago Alcantara. Insiden itu terjadi saat pertandingan memasuki menit ke-77, ketika Munich tertinggal 2-3 dari Dortmund.

Saat pertandingan berhenti sejenak, Guardiola memberi pengarahan kepada timnya di pinggir lapangan. Secara khusus ia memberi pengarahan kepada Thiago.

Seperti dilansir Daily Mail, Guardiola tidak puas dengan kinerja Thiago di lini tengah Munich. Bahkan pelatih berkepala pelontos itu sempat menampar wajah bagian kiri Thiago, sebelum memberi pengarahan kepada pemain Munich lainnya.

Bayern Siap 'Gelar Karpet Merah' untuk Schweinsteiger



Tamparan tersebut bukan bentuk kemarahan Guardiola kepada Thiago. Melainkan tamparan motivasi untuk mantan pemain Barcelona tersebut. Sayang, tamparan Guardiola sepertinya tidak manjur.

Thiago justru menjadi penyebab gol keempat Dortmund setelah kehilangan bola di lini tengah. "Si Ilmuwan" Juergen Klopp tampaknya bisa meredam strategi yang dikembangkan anak emas Katalan tersebut.

Kekalahan dari Dortmund sendiri memberikan pelajaran untuk Guardiola, yang baru menjajal sepakbola Jerman. Pria Spanyol itu mencoba berbesar hati dan mengambil sisi positif dari kekalahan ini.

"Mereka menang. Saya di sini bukan untuk menganalisis tim yang lebih baik dari kami. Saya senang dengan kinerja kami. Kami bermain baik," kata Guardiola seperti dilansir Soccerway.

"Mereka menang 4-2. Namun, saya tak merasa mereka jauh lebih baik dibandingkan kami. Namun, inilah sepakbola. Kami akan menonton pertandingan dan bekerja," tegasnya.

Masih Terus Buru Pemain

Setelah kegagalan ini, nampaknya Guardiola akan kembali serius dalam menata strategi di lantai bursa transfer. Rapuhnya lini belakang kembali menjadi pekerjaan rumah untuknya.

Nama-nama seperti Van Buyten, Dante, Jerome Boateng sampai Holger Badstuber memang tampaknya sudah cukup menakutkan penyerang-penyerang lawan.

Tapi, ada kalanya jantung pertahanan Bayern kelabakan saat ditekan bertubi-tubi sebuah tim yang menerapkan serangan balik cepat. Contohnya saat dihajar Dortmund akhir pekan kemarin. Kaki Van Buyten, yang sudah menginjak 35 tahun, tak sekuat dulu lagi.

Hal ini pun membuat Guardiola semakin getol mengejar jasa bek Brasil milik Chelsea, David Luiz. "Penampilan Munich yang memperlihatkan beberapa kelemahan itu membuat Pep semakin yakin untuk memboyong David Luiz," kata sang sumber dilansir Bild.

Dan menurut SunSport, manajemen FC Hollywood siap mengajukan tawaran sebesar £45 juta, termasuk bonus, untuk mendapatkan David Luiz. Berarti, Chelsea akan mendapat keuntungan besar setelah klub London itu hanya memboyong David Luiz dari Benfica dengan nilai transfer £21 juta.

Bek tengah lain yang masuk daftar belanja Guardiola adalah Laurent Koscielny. Pemain Arsenal itu santer diisukan akan diboyong Bayern sepanjang Juni lalu. Bek milik Marseille, Nicolas N'Koulou, juga kabarnya membuat Pep Guardiola tertarik.

Jika lini belakang masih jadi kekhawatiran terbesar Guardiola, tidak dengan posisi ujung tombak dan lini kedua. Bertumpuknya pemain dengan kualitas setara membuat sang Fußballtrainer tak kebingungan.

Pada musim panas ini, Bayern sendiri sudah kedatangan total tiga pemain anyar. Bek muda milik Mainz 05, Jan Kirchoff, Dan dua gelandang serang muda yang tengah mencuat di daratan Eropa sudah berada di kantung Guardiola.

Mario Goetze sudah diboyong ke Allianz Arena dengan transfer sebesar €37 juta dari Dortmund. Pemain 21 tahun itu diharapkan bisa menjadi gelandang masa depan di Timnas Jerman.

Satu lagi yaitu Thiago. Pemain ini adalah pemain yang khusus diminta oleh Guardiola. Setelah melewati persaingan dengan Manchester United, Bayern akhirnya mendapatkan pemain 22 tahun itu setelah Barca bersedia melepasnya dengan banderol €20 juta.

Sebenarnya ada lagi nama yang menjadi permintaan khusus Guardiola, yaitu Neymar. Sayang, bintang Brasil itu lebih memilih untuk bergabung dengan Barcelona.

Meski Dihina, Guardiola Mengaku Masih Cinta Ribery

Sedangkan peluang Robert Lewandoski untuk memberikan persaingan pada Mario Mandzukic tampak memudar setelah Dortmund bersikeras tak ingin melepasnya. (one)

Baca Juga:

Kalimat Terakhir Camara Sekou Sebelum Meninggal

Pernyataan Resmi PBR Soal Penyebab Kematian Camara

Skuad PBR Lepas Jenazah Sekou Camara ke Jakarta

FOTO: Suasana Duka Skuad PBR Saat Lepas Jenazah Camara

Striker Ekuador Tewas Akibat Serangan Jantung

Pemain Persija Ini Bak Lionel Messi

6 Pesepakbola dengan Gaya Rambut Teraneh

Inilah Starting XI Pemain Veteran Terbaik Dunia

Bale Dianggap Terlalu Muda untuk Gabung Madrid

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya