Tragedi Sepakbola di Belo Horizonte

Pemain Timnas Brasil menangis usai dihajar Jerman 1-7 di Piala Dunia 2018.
Sumber :
  • REUTERS/David Gray
VIVAbola
Korsel Hampir Permalukan Jerman di Penyisihan Olimpiade
- Tragedi sepakbola terjadi di babak semifinal Piala Dunia 2014 di stadion Mineiro Belo Horizonte, Rabu dinihari 9 April 2014. Tuan rumah dan juga juara Piala Dunia lima kali Brasil dibantai Jerman dengan skor yang sulit dipercaya 1-7!

Ledakan Terjadi di Lintasan Balap Sepeda Olimpiade 2016

Sebelum pertandingan, banyak prediksi bermunculan yang meramal siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Ada yang meramal Brasil akan menang, begitupula sebaliknya. Dan semua pediksi nyaris sama, hanya menang tipis.
Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016


Tapi faktanya berbeda jauh dari seluruh prediksi pra laga. Pertarungan ketat tak terlihat di laga tersebut. Jerman bahkan sudah unggul saat laga baru berjalan 11 menit melalui sepakan Thomas Mueller menyambut sepak pojok.

Unggul satu gol, Jerman semakin dominan. Sementara Brasil terlihat grogi. Hasilnya, Jerman berhasil mencetak empat gol tambahan sebelum turun minum melalui Miroslav Klose (23'), Toni Kroos (24', 26') dan Sami Khedira (29').

Dengan asa yang tersisa, Brasil mencoba bangkit di 45 menit waktu sisa. Pelatih Luis Felipe Scolari melakukan dua pergantian, Hulk dan Fernandinho ditarik, lalu masuk Ramires serta Paulinho. Namun tak banyak berpengaruh.


Jerman bahkan menambah keunggulan melalui pemain pengganti Andre Schurrle yang mencetak dua gol (menit 58 dan 79). Sementara Brasil hanya bisa mencetak gol hiburan di menit 90 melalui sepakan Oscar.


Tangisan Berbuah Kritikan

Bek Brasil, David Luiz (kiri)

Usai laga, kiper Brasil, Julio Cesar mengungkapkan rasa herannya mengapa Brasil begitu mudah ditekuk Jerman. "Ada yang sedikit hilang dan Jerman menyadarinya sehingga sanggup mencetak banyak gol. Saya lebih memilih kalah 0-1 karena kesalahan saya," ucap Cesar.


Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari yang menjadi sosok paling bertanggung jawab atas kekalahan telak ini langsung meminta maaf kepada publik negeri Samba. Scolari juga menyebut kakalahan itu sebagai bencana besar bagi Brasil.


"Ini hari terburuk dalam hidup saya, namun semua harus dilalui. Pesan kepada masyarakat Brasil, kami telah melakukan yang kami bisa menghadapi sebuah tim hebat," kata Scolari dikutip Sky Sport.


"Saya yang bertanggung jawab atas bencana ini, Saya mohon maaf. Tapi kami tidak tertinggal secara strategi. Ini kekalahan ketiga saya selama menjadi pelatih, tapi ini yang terburuk," sambungnya.


Sementara itu, kritikan keras datang dari legenda Jerman, Oliver Kahn yang terus mengikuti kiprah Brasil di Piala Dunia 2014. Kahn mengkritik kebiasaan menangis para pemain Brasil yang mudah menangis, jelang atau usai laga.


"Saya tidak tahu apa yang dibawa pemain Brasil di pundak mereka. Anda pasti melihat mereka menangis, sebelum atau sesudah laga. Itu menunjukkan tim ini tidak punya pengalaman cukup mengatasi tekanan di turnamen besar."


Maaf Jerman untuk Brasil

dikalahkan jerman, pemain brasil menangis

Meski meraih kemenangan bersejarah, sikap arogan tidak tampak dari para penggawa Jerman. Salah satunya pemain Jerman Bastian Schweinsteiger yang justru menyatakan permintaan maaf atas hasil laga ini.


Dia sadar hasil ini begitu menyakitkan bagi publik tuan rumah. "Saya ingin meminta maaf kepada Brasil. Kami tidak menduga skor seperti itu. Kami berusaha bermain dengan rasa hormat dan mencetak gol," katanya dilansir sportal.


"Bagi kami, Piala Dunia ini mimpi. Kami benar-benar menikmati sambutan masyarakat Brasil. Itu berarti tim Brasil membuat peran besar dalam turnamen ini." lanjut pemain Bayern Munich itu.


Pelatih Jerman, Joachim Loew juga menunjukkan simpati setelah timnya sukses mengubur Brasil 7-1. "Kami juga terkejut dan mengalami hal yang sama pada 2006. Mereka terkejut dan tak menyangka bisa kalah," katanya kepada German TV.


"Kami tahu bagaimana perasaan tim Brasil dan rakyat Brasil. 200 juta orang yang ada di sini ingin Brasil masuk final. Itu bisa membuat para pemain merasa tegang. Saya minta maaf untuknya (Scolari)," sambungnya.


"Kami akan sedikit berpesta malam ini. Namun, kami harus fokus untuk laga selanjutnya. Saya tak khawatir. Para pemain tetap menjejakkan kaki ke bumi dan tak akan membiarkan kemenangan ini terus ada di kepala mereka."


Sikap yang sama juga ditunjukkan media-media massa Jerman yang lebih fokus memuji penampilan impresif Philipp Lahm Cs. Berbeda dari media massa dunia yang lebih mencibir kekalahan telak Brasil.

 

Seperti headline Bild yang bertuliskan "Der Sieg für die Ewigkeit" Yang berarti "Kemenangan Abadi." Majalah sepakbola Kicker bahkan lebih ekspresif dengan menulis "Wahnsinn Unglaublich! Unfassbar!" yang bisa diartikan dengan "Kegilaan, Sulit Dipercaya! Sulit Dipercaya."



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya