Kebangkitan MU Mulai Membuat Para Rival Tak Tenang

Pelatih Manchester United, David Moyes, dan Robin van Persie
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble

VIVAbola - Bak pembalap yang makin lama makin cepat, Manchester United membuat lawan-lawan di depannya tak tenang. Sepak terjang Iblis Merah membuat para rivalnya harus semakin sering menoleh ke belakang. Khawatir terkejar, bahkan dilewati.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

Para penghuni papan atas klasemen sementara Premier League pantas menoleh ke bawah dengan penuh rasa khawatir. Sang juara bertahan, "Si Iblis Merah" mulai bangkit dan siap kembali bertarung dalam perebutan tempat tertinggi.

Kalimat di atas tidak terlalu berlebihan jika menilik hasil laga-laga terakhir MU, puncaknya pada Minggu 10 November 2013. Bagaimana tidak, tim asuhan David Moyes berhasil mengatasi tim yang on-fire, Arsenal.

Tim "Meriam London" ditekuk oleh gol semata wayang Robin van Persie pada menit ke-27. Kemenangan itu memang sangat diburu oleh pasukan Old Trafford. Pasalnya, hasil lain di matchday 11 sangat menguntungkan mereka.

Para pesaing MU macam Chelsea, Manchester City, Tottenham Hotspur dan Everton gagal mendulang poin penuh. Hasil itu membuat MU terdongkrak ke peringkat 5 klasemen sementara, hanya minus satu poin dari Chelsea dan lima poin dari Arsenal di puncak.

Mungkin banyak yang menilai kemenangan ini hanya satu tren positif. Tapi, jika melihat statistik lima pertandingan terakhir, performa MU tampak mulai menunjukkan bangkit dari keterpurukan.

Dari 15 poin yang diperebutkan pada ajang Premier League, Wayne Rooney dan kawan-kawan sukses meraup 13 poin. Selain itu, kemenangan semalam membuat MU jadi tim yang menghentikan rentetan tak terkalahkan Arsenal dalam 15 laga terakhir.

“Ini hasil yang besar untuk kami hari ini. Arsenal sedang dalam performa mengesankan musim ini, dan kami bermain sangat baik,” terang Moyes, seperti dilansir Sky Sports, Senin 11 November 2013. 

“Saya pikir kami memulai laga dengan baik. Kami bermain sangat bagus pada 20 sampai 30 menit pertama. Determinasi dan kerja keras membantu kami di babak kedua, ketika kami mendapat tekanan,” paparnya. “Secara keseluruhan, ini tiga poin yang penting,” lanjutnya.

"Pengkhianatan" Van Persie

Ternyata, andil mantan pahlawan The Gunners jadi kunci kemenangan MU. Van Persie mengungkapkan timnya sudah mengantongi cara untuk menundukkan Arsenal.

MU telah menggunakan taktik yang tepat untuk melawan bekas klubnya itu. Menurut RVP, permainan dinamis Arsenal berhasil diredam dengan permainan rapat yang diperagakan MU sepanjang pertandingan.

"Perlu strategi berbeda karena melihat cara bermain Arsenal. Mereka punya cara bermain yang spesifik, di mana saya sangat mengenalnya. Anda harus bermain sedikit berbeda untuk mengalahkan mereka. Saya rasa, kami telah melakukan itu hari ini," kata Van Persie kepada MUTV.

"Anda lihat Patrice Evra yang selalu mengikuti bola, meskipun para penyerang kami melakukannya. Itu membuat perbedaan besar. Kami juga melakukan kerja bagus sepanjang babak kedua, di mana kami mendapat banyak tekanan dan sedikit mendapatkan peluang," lanjut RVP.

Dalam pertandingan itu, RVP mencatat, MU paling tidak memiliki dua peluang emas. "Kami punya dua peluang, satu dari Wayne Rooney dan satu dari Chris Smalling. Ini bukan pertandingan yang menghadirkan banyak peluang, tapi satu taktik tepat," ujarnya.

Selain itu, Van Persie juga tampak puas dengan kemenangan atas Arsenal kali ini. Bahkan, bomber asal Belanda itu melupakan janjinya untuk tidak pernah melakukan selebrasi jika menjebol gawang mantan klub yang membesarkannya itu.

Menerima sepak pojok Wayne Rooney, Van Persie mampu menanduk bola ke pojok tiang jauh gawang Wojciech Szczesny dan tidak bisa dihalau kiper Arsenal itu.

Tidak seperti musim sebelumnya, Van Persie kali ini melakukan selebrasi heboh. Penyerang 30 tahun itu langsung berlari dan merosot ke lapangan dengan lututnya ke arah Rooney.

Saat berdiri, Van Persie kembali melakukan selebrasi dengan mengepalkan kedua tangannya sambil menghadap ke arah suporter MU.

Tampaknya, RVP terbawa suasana oleh keberhasilan "Setan Merah" meraih tiga poin yang amat krusial. "Kami tidak boleh sampai kalah. Karena kami tidak bisa membiarkan mereka unggul 11 poin dari kami," tuturnya.

"Kita harus menang dengan cara apapun. Kami mulai bangkit dan hasil pertandingan lain ikut mengangkat kami," lanjut pemain yang sudah membuat 7 gol di Premier League musim ini.

Taktik Moyes Mulai Paten?


Jika teriakan penuh emosional keluar dari raut wajah Van Persie, berbeda dengan wajah sang manajer. Moyes tampak seperti anak kecil yang baru mendapatkan permen saat gol itu muncul. Senyumnya pun tak berhenti mengembang saat laga usai.

Bagaimana tidak. Kemenangan ini bak secercah harapan bagi Moyes di tengah kritik keras yang menimpa sepanjang awal musim. Melorotnya prestasi dalam masa transisi Sir Alex Ferguson menuju Moyes memang sempat tak berjalan mulus.

Sempat dipermalukan Manchester City dengan skor telak 1-4, lalu kalah dari West Bromwich Albion 1-2 di kandang, sempat membuat MU terpuruk ke peringkat 12 klasemen sementara Premier League.

Tapi, desakan perlahan mengendur setelah performa MU membaik dalam lima laga terakhir. Bahkan, RVP cs tak terkalahkan dalam 9 laga terakhir di semua ajang.

Aura kebangkitan mulai terasa. Tidak tanggung-tanggung, Rooney berencana bisa melancarkan kudeta atas Arsenal pada akhir tahun nanti.

"Hasil-hasil pertandingan hari ini dan kemarin juga memberikan sebuah dorongan besar dan kami telah kembali sekarang. Hasil ini sesuatu yang sangat berharga, sebuah pekan yang bagus bagi kami sebelum jeda. Tujuan kami menjadi yang teratas di tahun baru," ujarnya berkaca pada hasil rival-rivalnya.

Media Inggris memuji keberhasilan Moyes mengembangkan permainan Rooney. Seperti yang ditulis Daily Mail, sang penyerang disebut bagaikan dua pemain. Muncul di lini depan, tapi tiba-tiba sudah siap menghalau serangan lawan.

Pergerakan Rooney juga lebih dibebaskan oleh sang manajer. Tak heran, penampilan terbaik pemain 28 tahun itu bisa keluar pada laga krusial semalam.

Kesabaran Moyes dalam membentuk MU dengan gaya bermain yang baru mulai berbuah hasil. Pergerakan bola tim asuhannya jauh lebih baik dan mulai saling punya pengertian. Sejumlah pilar seperti Shinji Kagawa, Patrice Evra, sampai Antonio Valencia juga mulai stabil.

Pelatih asal Skotlandia itu tampaknya mulai berhasil memegang kondisi ruang ganti. Dengan situasi yang kondusif bukan tidak mungkin kebangkitan MU bisa terus berlanjut. Tapi, dengan keberhasilan sejenak ini, Moyes sah-sah saja bernafas lega melihat buah kesabarannya. (one)

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

Baca juga:   

Jogging, Kekasih Ronaldo Pamer Tubuh Seksi

Mourinho Gadungan Hebohkan Laga Madrid Vs Sociedad

Patrich Wanggai Menyeberang ke Klub Malaysia

Misteri Bintang Barcelona yang Akan Membelot ke Madrid

Eks Kepala Tim Medis Barca Ungkap Cerita di Balik Cedera Messi

Catatan Statistik: Messi Terpuruk, Barca Tetap Luar Biasa

Ada Wajah Ibrahimovic di Perangko Swedia

Usai Dikalahkan MU, 2 Bintang Arsenal "Refreshing" Nonton Tenis

6 Pilar Timnas U-19 Jadi Incaran Persebaya

Van Dijk Dikabarkan Kecewa Sikap Persib Soal Nilai Kontrak

Terganjal Izin Klub, Stefano Lilipaly Absen di SEA Games 2013

Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016