- REUTERS
VIVAbola - Jornada ke-13 LaLiga menjadi momen kelam bagi sepakbola Spanyol, di mana terjadi bentrokan antarsuporter Atletico Madrid dan Deportivo La Coruna. Parahnya, insiden tersebut menewaskan satu orang suporter dari pihak Deportivo.
Jelang pertandingan yang berlangsung di Vicente Calderon, suporter garis keras dari kedua tim bentrok di jalan Madrid Rio. Kejadian itu tepat terjadi, dua jam sebelum dimulainya laga antara Atletico dan Deportivo.
Suporter Deportivo, yang diketahui berusia 43 tahun meninggal dunia, setelah ditarik keluar dari sungai Manzaranes yang membeku. Pria tersebut mengalami cedera di kepala, hypothermia dan gagal jantung.
Selain itu, ada 11 orang lainnya mengalami cedera kecil, termasuk seorang polisi wanita yang mengalami luka-luka. Pihak kepolisian sudah mengamankan beberapa suporter yang terlibat dalam bentrokan tersebut.
Atas kondisi ini, beberapa insan sepakbola di Spanyol turut mengecam tindakan brutal dari oknum suporter. Pelatih Barcelona, Luis Enrique, menyebut kejadian tersebut sudah termasuk dalam kriminal.
"Apa yang terjadi di Calderon tidak mewakili sepakbola. Kita harus menghapus tindak kekerasan dari kehidupan sosial dan sepakbola," ujar Enrique kepada AS.
Hal senada juga disampaikan kiper Real Madrid, Iker Casilas. "Duka saya yang paling dalam untuk keluarga yang ditinggalkan oleh suporter yang menjadi korban meninggal hari ini. Kita harus menghilangkan perilaku seperti ini dari sepakbola," katanya.
Sedangkan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, menilai sulit untuk menghentikan kekerasan yang terjadi antara suporter. Tetapi, bukan berarti hal tersebut boleh dibiarkan terus terjadi hingga sampai memakan korban.
“Saya tidak tahu, apakah ada cara untuk menghentikannya (kekerasan suporter). Hal-hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Saya hanya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga (korban) dan Deportivo,” ujar Xavi dilansir Sportsmole.
Baca Juga:
Kapten Timnas U-23 Akhirnya Berlabuh ke Persib
(asp)
