Hasil Buruk Menjangkiti Tim Papan Atas Eropa

Pemain Atletico Madrid, Diego Costa, usai membobol gawang Real Madrid
Sumber :
  • REUTERS/Juan Medina

VIVAbola - Laga akhir pekan lalu tidak bersahabat buat Real Madrid dan duo Manchester: Manchester United (MU) dan Manchester City (ManCity). Hasil buruk tampaknya menjangkiti tiga tim papan atas Eropa itu.

Rekor Buruk Mourinho di MU

Los Galacticos harus menuai kekalahan dari sang tetangga, Atletico Madrid dalam partai bergengsi El Derbi Madrileno menghadapi Atletico Madrid. Tim besutan Carlo Ancelotti itu menuai kekalahan tipis dengan skor 0-1.

Gol tunggal Los Rojiblancos dilesakkan Diego Costa dalam laga di Santiago Bernabeu, Sabtu 28 September 2013 (Minggu dinihari WIB). Kemenangan itu tentu bersejarah buat Atletico. Tim besutan Diego Simeone itu terakhir kali merebut poin penuh di Santiago Bernabeu pada 1999 atau 14 tahun silam.

Tambahan tiga angka membuat Atletico semakin menempel ketat Barcelona di pucuk pimpinan klasemen La Liga. Mencermati hasil minor ini, entrenador Madrid, Carlo Ancelotti, menyebut pemain asuhannya tidak pantas memetik kemenangan. Di mata Ancelotti, Atletico unggul organisasi permainan serta solid dalam bertahan.

MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas

"Saya kira Atletico bisa bersaing untuk gelar Liga musim ini," kata arsitek berkebangsaan Italia itu dilansir dari Soccerway.

Pernyataan senada terlontar dari mantan pemain termahal di dunia, Cristiano Ronaldo. Di mata pemain asal Portugal itu, timnya bermain jauh dari harapan. Kunci sukses Atletico memetik kemenangan terletak dari gol cepat yang dicetak Diego Costa.

"Kami juga tidak nyaman melawan mereka yang menumpuk pemain di barisan pertahanan. Jadi sulit mencetak gol," kata Ronaldo.

Meski menelan pil pahit, tumbang di tangan rival sekota, CR7 meminta tim cepat bangkit dan segera melupakan kekalahan ini. "Kami tak boleh mendramatisir hal ini. Kami mesti tetapĀ  menegakkan kepala, berjuang dan terus bekerja keras karena kami memiliki banyak hal yang harus dimenangkan tahun ini," lanjut eks pemain Manchester United itu.

Di lain pihak, juru taktik Atletico, Diego Simeone, pilih merendah dan bijaksana mencermati hasil menggembirakan yang diraih David Villa dan kawan-kawan. Meski berambisi untuk meruntuhkan hegemoni La Liga yang menjadi panggung persaingan Madrid dan Barcelona, Simeone tetap menganggap hal itu sebagai sebuah mimpi.

Sudah Jadi Pemain MU, Pogba Masih Dibelikan Rumah Juventus

"Ini akan menjadi sempurna untuk mengubah dinamika liga yang selalu dikuasai dua tim. Tapi, kekuatan ekonomi Barcelona dan Madrid jelas jauh lebih unggul," ujar pelatih yang pernah merumput untuk Inter Milan itu.

"Hal itu membuat kami sulit untuk menantang mereka satu musim penuh. Tapi, kami juga punya senjata lainnya dan coba memberikan hidup kami di setiap pertandingan dengan meraih kemenangan," lanjut pelatih asal Argentina ini.

Duo Manchester Keok

Dari Inggris, Manchester United (MU) dan Manchester City (ManCity) harus mengakui keunggulan lawannya masing-masing. MU tumbang dari tangan West Bromwich Albion dan ManCity tidak berdaya di hadapan Aston Villa.

Hasil mengecewakan yang didapat dua tim bertetangga itu membuat mereka terlempar dari posisi 3 besar klasemen sementara Premier League. MU menempati posisi posisi 12 dan ManCity ada di rangking 5.

Bagi manajer The Red Devils, David Moyes, kekalahan ini jelas menjadi pukulan telak. Dalam dua partai di Premier League, MU takluk di dua partai beruntun. Kalah dari tangan ManCity di derby Manchester dan WBA. Rapor merah tersebut, kata manajer MU, David Moyes, tidak dapat dipisahkan dari buruknya permainan MU di semua lini.

"Kami tidak bagus dalam bertahan dan tidak menyerang dengan efektif. Kami menguasai bola di babak pertama, tapi selalu membuang peluang. Kami punya satu dan dua peluang, tapi tak ada yang masuk," keluh Moyes pada BBC.

Meski kalah, Moyes tetap menjaga optimisme. Itu menjadi kunci untuk bangkit di pertandingan berikutnya. "Anda harus selalu siap menerima hasil buruk. Itu cara Anda menangani hal ini. Masih banyak pertandingan dan itu tergantung bagaimana kami menghadapi situasi itu. Jadi saya sudah tidak sabar," lanjut suksesor Sir Alex Ferguson tersebut.

Kekalahan tersebut membuat MU melorot ke peringkat 12 klasemen sementara Premier League. The Red Devils turun 4 peringkat dengan total 7 poin dari 6 laga. Sedangkan tiga poin ini membawa WBA naik ke peringkat 10 dengan 8 poin dari 6 laga. Ini menjadi kemenangan pertama WBA di Old Trafford sepanjang sejarah.

Nasib serupa juga dialami ManCity yang tumbang 2-3 di Villa Park, markas Aston Villa. Sempat unggul 2-1 melalui gol Yaya Toure dan Edin Dzeko, Villa mampu membalikkan kedudukan lewat gol dari Leandro Bacuna serta Andrea Weimann.

Manajer ManCity, Manuel Pellegrini, pun menyesali kekalahan tim asuhannya. Di mata mantan arsitek Malaga itu, The Citizens tidak pantas menuai kekalahan.

"Dalam lima menit (saat Villa mencetak dua gol dan berbalik unggul) kami membuang semua penampilan bagus kami. Cara kekalahan kami sangat luar biasa. Kami unggul dua kali dan mengontrol jalannya pertandingan," lanjut sang manajer kecewa.

Dengan kekalahan itu, ManCity turun ke peringkat 5 klasemen dengan 10 poin dari enam laga, beda lima poin dari pemuncak klasemen Tottenham Hotspur.

Arsenal Petik Keuntungan

Kekalahan MU dan ManCity membuat Arsenal menjadi pihak yang paling diuntungkan. The Gunners langsung melejit ke puncak klasemen Premier League setelah memetik kemenangan 2-1 atas Swansea City.

Manajer Arsenal, Arsene Wenger, pun tidak sungkan menyebut tersandungnya duo Manchester memberikan jalan bagi Arsenal menempati puncak klasemen. Terlebih, selisih poin antara Arsenal (15 poin) dan dua tim dari kota Manchester juga cukup jauh.

Arsenal sementara terpaut lima poin dengan ManCity dan delapan poin dengan MU. Wenger mengaku terkejut, melihat nasib yang menimpa MU dan ManCity. Menurut Wenger, Arsenal tidak boleh membuang momen emas ini.

"Kekalahan (duo Manchester) ini adalah kejutan dan sempat sedikit menambah tekanan kepada kami. Kami akan merasa bersalah jika tidak bisa memanfaatkan situasi ini dan gagal memperkuat posisi di klasemen," kata Wenger sepeti dilansir Tribal Football.

Pelatih berjuluk The Profesor itu pun tidak menampik fakta, kini timnya memiliki keuntungan lebih dari dua pesaingnya itu. Namun, dia tidak ingin terburu-buru memprediksi, timnya bisa mengakhiri paceklik, meraih gelar Premier League akhir musim nanti.

"Ya (saya senang bisa unggul jauh dari duo Manchester), tapi ini masih awal kompetisi. Dan jangan lupa kami sempat berada dalam krisis besar-besaran setelah pertandingan pertama," katanya. (one)

Baca juga:

Kubu Maroko Puji Perjuangan Luar Biasa Timnas Indonesia

RD Akui Maroko Bermain Lebih Efektif

Lini Depan Jadi "PR" Utama Timnas U-23

Menpora Tak Masalah Timnas Hanya Dapat Medali Perak

Timnas U-16 Gagal Melaju ke Piala Asia 2014

Ditolak Klub Bola, Pria Ini Jadi Atlet Tarung Bebas

Cakar Wajah Vertonghen, Torres Terancam Sanksi Berat

"Guardiola Tak Punya Nyali, Saya Jadi Tumbal Messi"

Barca Bakal Tanpa Messi 3 Pekan ke Depan

Penghancur MU Hanya Bergaji Rp15,9 Juta Per Pekan

Suarez & Sturridge Makin Garang, Liverpool Girang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya