Lini Depan Jadi "PR" Utama Timnas U-23

Pemain Timnas Indonesia U-23, Sunarto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Timnas Indonesia U-23 hanya mampu meraih medali perak di Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 usai ditekuk Maroko 1-2 pada laga final, Minggu 29 September 2013. Meski penampilan Timnas U-23 cukup impresif, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dibenahi pelatih Rahmad Darmawan (RD).

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Salah satu pekerjaan rumah yang harus cepat dibenahi RD adalah tumpulnya lini depan Timnas U-23. Dari empat pertandingan yang dilalui Andri Ibo dan kawan-kawan di ISG 2013, Timnas U-23 hanya mampu mencetak tiga gol.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


Dua dari tiga gol Indonesia tercipta melalui titik penalti, dan bukan dicetak oleh striker. Striker Persela, Fandi Eko Utomo, mencetak gol pertama Indonesia saat mengalahkan Maroko 1-0 di laga pertama Grup A. Ketika itu Fandi menggantikan posisi Syamsir Alam yang terlihat tumpul sepanjang pertandingan.


Selanjutnya di laga kedua Grup A melawan Palestina, RD memutuskan untuk mencadangkan Syamsir dan menurunkan duet Fandi dengan Agung Supriyanto. Hasilnya mengecewakan setelah Indonesia kalah 1-2. Gol tunggal Timnas U-23 tercipta melalui penalti Sunarto, yang lebih sering bermain sebagai winger kanan.


Di babak semifinal melawan Turki, RD kembali menjadikan Syamsir sebagai starter. Hasilnya juga mengecewakan. Striker DC United itu hampir tidak pernah mengancam gawang Turki. Beruntung Indonesia bisa lolos lewat drama adu penalti.


Pada pertandingan final melawan Maroko semalam, RD bereksperimen. Pelatih Arema Indonesia itu memainkan Sunarto sebagai striker. Sunarto memang memiliki posisi alami sebagai striker, namun pemain 23 tahun itu lebih sering bermain sebagai winger kanan di Arema.


Determinasi dan kecepatan Sunarto cukup merepotkan lini belakang Maroko di babak pertama. Namun, di babak kedua, Sunarto tidak bisa berbicara banyak. Indonesia pun harus kalah 1-2 di final.


Sejak era Titus Bonai, Patrich Wanggai dan Ferdinand Sinaga, Timnas U-23 memang tidak punya striker yang tajam. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi RD sebelum Timnas U-23 tampil di ajang SEA Games 2013. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya