Andik Vermansyah, Arthur, Alfin.. Siapa Lagi?

Pemain Indonesia, Andik Vermansyah (depan).
Sumber :
  • dcunited.com

VIVAbola - Sementara konflik di tubuh federasi sepakbola Indonesia atau PSSI tak kunjung selesai, di sisi lain anak-anak bangsa justru sibuk meraih mimpi untuk bisa membuat bangga negeri ini melalui keterampilan mengolah 'si kulit bundar.'

Masih terlalu jauh memang jika kita berkhayal ada pemain asal Indonesia yang bisa merumput di kompetisi level atas Eropa macam Serie A, La Liga atau Premier League. Namun, setidaknya jalan ke arah sana terus diretas oleh anak-anak bangsa tersebut.

Jika di era 1990an kita dibuat penasaran oleh berita-berita dari Kuniawan Dwi Yulianto dan kemudian Kurnia Sandy yang sempat bergabung dengan salah satu klub ternama di Italia pada masa itu, Sampdoria, sekarang nyaris berlaku juga hal serupa. Informasi mengenai perkembangan pemain yang tengah berjuang di negeri orang, khususnya negeri barat seperti Amerika dan Eropa, seolah bisa menjadi sedikit penghapus dahaga atas miskinnya prestasi sepakbola Indonesia.

Beberapa talenta muda Indonesia kini menjajal kemampuan di luar negeri di antaranya Andik Vermansyah (meskipun kini statusnya hanya berlatih di DC United), ada Arthur Irawan yang sedang mengasah bakatnya di Espanyol, selain itu juga ada kuartet Indonesia di klub divisi II Belgia, CS Vise: Alfin Tuasalamony, Yericho Christiantoko, Syamsir Alam dan Yandi Munawar.

Kabar seputar Andik, Arthur dan Alfin menyita perhatian. Trio A ini kini menjadi sorotan kerena berhasil mendapatkan kepercayaan bermain di tim luar negeri.

Andik Vermansyah

Bakat besar Andik sudah jadi buah bibir sejak dia membela tim sepakbola Jawa Timur di PON 2008 silam. Namanya kemudian semakin berkibar setelah memperkuat klub kebanggaan masyarakat Surabaya, Persebaya.

Pintu masuk Timnas tentu saja langsung terbuka lebar buat Andik yang terus memperlihatkan performa apik. Dia tergabung di timnas SEA Games 2011 di bawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan meskipun hanya menggondol medali perak setelah kalah adu penalti dari Malaysia di final.

Andik laluca berhasil mencuri perhatian dunia setelah bermain apik di laga ujicoba versus LA Galaxy. Bahkan, usai pertandingan itu Andik dihadiahi kostum oleh David Beckham sebagai bentuk apresiasi sekaligus permohonan maaf mantan kapten The Three Lions itu kerena telah menjegal pemain Jember tersebut dengan keras.

Kemudian Andik kembali berkesempatan menjajal tim level internasional, Inter Milan. Dan sekali lagi dia mampu mencuri perhatian sehinggaa makin melambungkan namanya.

Kagum dengan bakat Andik, sejumlah media luar sampai menyebutnya sebagai 'Lionel Messi Indonesia.' Seiring hal tersebut juga muncul pemberitaan tentang minat klub-klub Eropa untuk memboyong Andik, di antaranya adalah trio klub Italia: Cesena, Reggina dan Inter serta klub Portugal: Benfica.

Namun, akhirnya kesempatan bagi Andik menjajal kemampuan di klub luar negeri baru benar-benar datang usai mendapat tawaran berlatih di klub MLS, DC United. Bergabungnya Andik ke DC United tidak lepas dari peran Erick Thohir, pengusaha Tanah Air yang baru saja membeli saham mayoritas klub tersebut.

Selasa 11 September 2012, menjadi kesempatan pertama Andik tampil membela DC United. Dia masuk sebagai pemain pelapis di babak kedua saat DC United menghadapi Montreal Impact dlm laga tim reserve di DCU Training Field.

Dia ditempatkan di posisi sayap kanan dan mengenakan nomor punggung 39. Masuknya Andik menggeser posisi Mechak Jerome yang harus ditarik menjadi bek kanan. Meski masuk sebagai cadangan, Andik tampil percaya diri di laga ini.

Beberapa kali pemain 22 tahun itu berani melakukan terobosan ke jantung pertahanan lawan. Di menit ke-79, Andik mendobrak pertahanan Montreal mengandalkan kecepatannya melalui sayap yang disusul dengan melepaskan umpan silang. Namun, bola terlambat dijangkau striker DC United.

Laga ini dimenangkan oleh Montreal 2-0. Dua gol Montreal dicetak oleh Colum Mallace di menit 58 dan Eddie Sebrango yang menambah keunggulan di menit 84. Meski gagal membawa timnya menang di laga ini, namun setidaknya aksi Andik membuka mata publik Washington.

Arthur Irawan

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Berbeda dengan Andik yang mendapatkan kesempatan menjajal kemampuan di klub luar negeri setelah membela Timnas, Arthur justru sebaliknya. Bahkan, pemain kelahiran Surabaya, 3 Maret 19 tahun silam itu pernah ditolak membela laskar Merah-Putih di masa kepelatihan Alfred Riedl.

Meskipun gagal membela Timnas, Arthur tak lantas putus asa. Dia terus mengasah kemampuan hingga akhirnya pada 9 November 2011, klub rival satu kota Barcelona, Espanyol mengumumkan telah mengontrak pemain yang biasa mengisi posisi bek kanan tersebut.

"Pencarian dan pelatihan bakat muda untuk menjadi pemain elite adalah faktor kunci dalam pengembangan sepakbola di masa depan. Yang terbaru, Espanyol telah mendapatkan Arthur Irawan, mutiara sepakbola Indonesia," tulis pihak Espanyol.

Hampir satu tahun berlalu. Bakat Arthur pun semakin berkembang di sana. Kabar terakhir dia kini dipromosikan ke tim reserve dan tak jarang mendapat kesempatan bermain.

Selasa kemarin, Arthur bahkan dipercaya bermain 90 menit pada laga kontra Castellar. Duel itu sendiri dimenangkan Espanyol dengan skor 3-0 dan Arthur mengaku sangat senang dengan pencapaiannya tersebut.

"Saya diberi kesempatan bermain di bek kanan di sepanjang pertandingan, ini merupakan posisi ideal saya. Jadi saya senang bisa meraih kemenangan sekaligus tetap mempertahankan clean sheet untuk tim," ujar Arthur.

Alfin Tuasalamony

Alfin adalah satu dari empat pemain Indonesia yang bermain untuk CS Vise. Dibandingkan Syamsir Alam, Yericho dan Yandi, dia saat ini punya prospek paling cerah.

Pemain kelahiran Maluku, 13 November 1992 ini sudah bergabung ke Vise sejak musim lalu. Dia sejauh ini sudah mencatat 28 caps bersama Vise serta mencetak satu gol.

Torehan sebiji gol itu sekaligus mencatatkan nama Alfin sebagai pemain Indonesia kedua yang berhasil mengoyak jala gawang lawan di kompetisi profesional Eropa. Sebelumnya, hal serupa juga dilakukan Kurniawan Dwi Yulianto ketika membela FC Lucerne.

Musim ini, Alfin berambisi membawa CS Vise menjuarai Divisi 2 demi meraih tiket promosi ke Divisi Utama Liga Belgia. Dia mengaku akan mengeluarkan seluruh kemampuan demi mengangkat prestasi klub berjuluk Les Oies itu di kompetisi musim ini.

"Saya ingin tampil lebih bagus daripada musim lalu demi merealisasikan ambisi saya (membawa Vise promosi ke Divisi Utama,)" ungkap Alfin.

Menanti Regenerasi Pasukan Garuda

Talenta-talenta muda Indonesia terus mengasah kemampuan di luar negeri. Trio Andik, Arthur dan Alfin bagai setetes air di padang gersang. Setitik harapan di tengah miskinnya prestasi sepakbola Indonesia. Siapa lagi yang akan menyusul mereka? (one)

Baca Juga:

Anak Pelatih Inter Milan Gabung Tim MLS

Persib Bandung Cetak Rekor Pemain Termahal di Indonesia

Saddam Hussein Jadi Anggota Timnas Indonesia

Bocoran Jose Mourinho Soal Cristiano Ronaldo

Mourinho Membuat Ronaldo Tertawa Lagi

Hukuman Pelatih Juventus Semakin Berat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya