Kisah Toilet dan Sepakbola Ala 'Messi' Indonesia

Pesepakbola muda Indonesia, Tristan Alif Naufal
Sumber :
  • Dokumen Pribadi

VIVA.co.id - Kisah unik mewarnai perjalanan pesepakbola cilik Indonesia, Tristan Alif Naufal. Ternyata, Alif pernah membohongi gurunya saat sedang sekolah hanya demi bermain sepakbola.

"Sering terjadi saat kelas 2 SD. Saya dipanggil wali kelasnya. Katanya, Alif sering bohong," kata Ayah Alif, Ivan Trianto, saat ditemui VIVA.co.id di rumahnya, kawasan Bintaro, siang tadi.

Ivan menjelaskan, sewaktu kelas 2 SD, Alif sering diajak oleh kakak kelasnya untuk bermain bola. Namun, dia tak bisa keluar karena jam pelajarannya bukan Penjaskes.

Tak kehabisan akal, Alif pun mencari jalan keluar. Dia meminta izin kepada gurunya untuk pergi ke toilet karena ingin pipis, atau buang air besar.

"Tetapi, dia malah main bola. Ketahuan sama wali kelasnya, dan saya dipanggil ke sekolah. Setelah kejadian itu, Alif jadi tak boleh lagi ke toilet. Kata wali kelasnya, tunggu pas jam istirahat," jelas Ivan.

"Aku juga pernah dimarahin, karena main bola pas jam istirahat. Bajuku basah kena keringat dan kotor. Nggak cuma aku sih, ada juga teman-teman lain yang dimarahin," tambah Alif.

Alif merupakan siswa dari SD Kartika X-2 Bintaro. Saat ini, dia sudah duduk di bangku kelas 5. Ivan menuturkan, meski sering bermain bola, anaknya tak pernah mendapat rapor merah.

"Gurunya bilang sih dia salah satu anak yang cerdas. Tetapi, banyak bolosnya. Itu yang bikin Alif tidak dapat ranking," ujar Ivan. (asp)

Kemenpora Hancurkan Mimpi 'Messi Indonesia'?



Baca juga:

Belum Kapok, Wilshere Kini Kedapatan Hisap Shisha

Ibunda 'Messi' Indonesia Kecewa Menpora Sibuk Urusi PSSI

3 Pesepakbola Cilik Indonesia yang Disukai Klub Eropa

Fans Marah, Kiper Dortmund Panjat Pagar Tribun

Ajax Masih Tunggu Kedatangan 'Messi' Indonesia
Pesepakbola cilik Indonesia, Tristan Alif Naufal

Martunis Masuk Tim Eropa, Bagaimana Nasib 'Messi Indonesia'?

Daripada menunggu pemerintah tidak jelas, mending cari jalan lain.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2015