Catat Hattrick Kekalahan, Ada Apa dengan Madrid?

Dua pemain Real Madrid, Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo usai timnya kebobolan
Sumber :
  • REUTERS/Juan Medina

VIVAbola - Tahun 2014 berlangsung luar biasa untuk Real Madrid. Di tahun ini, Los Blancos sukses meraih 4 trofi sekaligus. Gelar Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Klub bisa dibawa ke Santiago Bernabeu.

Raihan itu masih ditambah rekor spektakuler, 22 kemenangan beruntun di semua kompetisi. Namun, raihan itu negatif justru diraih tim besutan Carlo Ancelotti di awal tahun 2015.

Dua pertandingan sudah dilakoni Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di tahun ini. Hasilnya, dua laga tersebut berakhir dengan kekalahan. Los Blancos takluk 1-2 dari Valencia di La Liga, berlanjut dengan kekalahan 0-2 dari Atletico Madrid di leg 1 babak 16 besar Copa del Rey.

Bahkan, jika ditambah dengan hasil uji coba melawan AC Milan di Dubai, akhir tahun 2014, raihan Madrid bertambah buruk. Dengan kekalahan 2-4 dari Milan, Madrid mengalami hattrick kekalahan atau 3 kekalahan beruntun.

Ada apa dengan Madrid? Apakah Los Blancos mengalami krisis? Menariknya, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti membantah anggapan tersebut.

"Krisis? Itu berlebihan. Kami tak senang dengan dua laga terakhir ini. Kami harus segera meraih kemenangan. Kami memiliki kesempatan, meski tak banyak. Atletico memiliki keuntungan dan kami harus memberikan segalanya (pada leg 2)," ucap Don Carletto seperti dilansir Football Espana.

Melawan Atleti di Calderon, Madrid membuka keunggulan pada menit 58 lewat penalti yang dieksekusi Raul Garcia. Wasit memberikan tuan rumah hadiah penalti setelah Sergio Ramos melanggar Garcia di kotak terlarang.

Jawaban Pogba Membuat Real Madrid Batal Merekrutnya

Atletico menggandakan keunggulan pada menit 76. Kali ini tandukan Jose Maria Gimenez bersarang di gawang Madrid yang dikawal Keylor Navas.

Misteri Dicadangkannya Ronaldo
Di luar dugaan Ancelotti mencadangkan Cristiano Ronaldo saat melawan Atletico. Bintang asal Portugal itu baru masuk pada menit 63 menggantikan James Rodriguez.

Banyak pihak, khususnya pendukung Madrid, bertanya-tanya mengenai keputusan itu. Dan Ancelotti pun kini memberikan penjelasan.Entrenador asal Italia itu mengaku tak mau mengambil risiko dengan memaksakan Ronaldo yang tengah kelelahan bermain sepanjang 90 menit.

"Ronaldo agak kelelahan dan mungkin dia akan menderita jika terus bermain," ungkap Ancelotti.

Sebaliknya, hasil ini disambut antusias oleh sang lawan. Pelatih Atleti, Diego Simeone bahkan sampai memeluk ballboy di pinggir lapangan.

Pogba Catat Rekor, Ini Daftar 10 Pemain Termahal Dunia

Ball boy Atletico tersebut tak lain adalah putra termuda Simeone, Giuliano. Sama seperti ayahnya, Giuliano, sambil memegang bola, juga bergembira usai menyaksikan gol Gimenez. Keduanya pun berpelukan. Demikian dilansir 101 Great Goals.

Ini juga menjadi debut yang indah untuk Fernando Torres. Simeone mengaku puas dengan permainan El Nino, meskipun tidak mencetak gol.

"Torres memberikan kami energi. Dia kuat dan cepat tapi masih butuh waktu untuk fit dan memahami rekan-rekannya. Dengan beberapa menit bermain, dia akan merasa lebih baik," ujar Simeone yakin, seperti dilansir Marca.

Hasil musim ini belum seberapa jika melihat apa yang terjadi di musim 2008-09. Saat itu, Los Blancos kalah 5 kali beruntun dalam 5 partai terakhir La Liga. Mereka pun harus puas finis sebagai runner-up di bawah Barcelona.

Sementara itu, pada musim 1984-85, Madrid pernah gagal meraih kemenangan dalam 9 laga beruntu di La Liga. Saat itu, Madrid harus finis di urutan 5.

Madrid Bertekad Bangkit
Dua kekalahan di awal tahun bukan berarti kiamat untuk Madrid. Mereka terbukti sanggup bangkit setelah mengalami hasil yang buruk.

Contoh teranyar terjadi di awal musim ini. Los Blancos sempat kalah 2 kali beruntun di La Liga, saat melawan Real Sociedad dan Atletico Madrid. Namun, setelah itu Madrid tampil luar biasa dengan 22 kemenangan beruntun di semua kompetisi.

"Perlu diingat sebelum mencatat rekor 22 kemenangan beruntun, kami juga kalah 2 kali beruntun. Tim ini dalam bentuk yang bagus dan harus terus bekerja," ucap gelandang Madrid, Isco seperti dikutip situs resmi Madrid.

Ya, perjalanan Madrid musim ini masih panjang. Los Blancos bahkan masih kokoh di puncak klasemen La Liga dengan 39 poin dari 16 pertandingan. Madrid berselisih 1 poin dari Barcelona dan Atletico, dan masih mengantongi satu laga sisa.

Perjalanan Madrid di Copa del Rey juga belum benar-benar tamat. Meski berat, Madrid masih berpeluang membalas dalam leg 2 yang berlangsung di Santiago Bernabeu, 15 Januari 2015.

"Hasil ini membuat kami harus bekerja keras. Namun, akan ada pertandingan yang berbeda di Bernabeu. Masih ada 90 menit tersisa dan kami akan mencoba mengubah hasil di leg 2 dengan bantuan pendukung kami. Kami bisa melakukannya," ujar Isco.

Hasil musim ini belum seberapa jika melihat apa yang terjadi di musim 2008-09. Saat itu, Los Blancos kalah 5 kali beruntun dalam 5 partai terakhir La Liga. Mereka pun harus puas finis sebagai runner-up di bawah Barcelona.

Sementara itu, pada musim 1984-85, Madrid pernah gagal meraih kemenangan dalam 9 laga beruntun di La Liga. Saat itu, Madrid harus finis di urutan 5.

Lawan Madrid, Sevilla Tunjukkan Sikap 'Berani Mati'

Baca Juga

8 Fakta Menarik Usai Madrid Catat "Hattrick" Kekalahan

Kick-Off Kompetisi ISL 2015 Berpotensi Molor

Gerrard Ungkap Alasan Hijrah ke LA Galaxy

Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo

Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo

Ronaldo sudah kembali berlatih bersama Madrid.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016