VIVA.co.id - Harapan eks pemain timnas U-21 Montenegro, Marko Djurovic, memperkuat Persegres Gresik di pentas ISL musim ini harus kandas. Djurovic akhirnya dicoret karena dianggap tak memenuhi harapan pelatih dan manajemen Persegres.
Keputusan mencoret striker berusia 27 tahun ini dilakukan setelah Persegres menjalani pemusatan latihan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
"Awalnya bagus, tapi penampilannya terus menurun," kata pelatih Persegres, Liestiadi.
Liestiadi juga mengakui ia merasa berat untuk mencoret Djurovic. Pasalnya, mantan asisten pelatih Robert Renee Albert ini sempat berharap Djurovic akan menjadi pemain asing terakhir yang bergabung dengan Persegres.
Lebih lanjut Liestiadi menjelaskan, pencoretan Djurovic ini dilakukan setelah menggelar beberapa pertandingan mini. Tak hanya itu, beberapa pertandingan untuk menguji finishing Marko pun dilakukan di Gresik pada pekan lalu.
Hasilnya umpan crossing yang menurut Liestiadi jadi potensi terbesar Djurovic ternyata jauh dari harapan. "Beberapa kali latihan, fisiknya menurun, tak ada nyali predator di depan gawang. Terpaksa kami coret," kata Liestiadi.
Dengan dicoretnya Djurovic, kini Persegres masih menyisakan satu tempat untuk pemain asing. Dua pemain asing yang dikabarkan akan memperebutkan slot kosong adalah Diego Gmaa dan Herman Djumavo.
"Ada Diego Gama yang dibuang Borneo FC (Pusamania Borneo FC) dan Herman Djumavo yang dicoret Semen Padang," terang Liestiadi.
Diego saat ini telah ikut latihan bersama Persergres. Sedangkan Herman Djumavo direncakan akan datang sebagai pembanding bagi Diego Gama. " Nanti akan ada beberapa ujicoba untuk menentukan striker mana yang sesuai dengan Persegres. Karena target kami bisa finish lebih baik di ISL musim ini," lanjut Liestiadi.
Saat ini dua jatah pemain asing Persegres telah diisi Sasa Zesevic dan Matsunaga Shohei. Selain mencari satu posisi striker untuk pemain asing, Persegres juga masih mencari penjaga gawang untuk ISL musim ini.
"Rencanaya kami akan menggunakan sekitar 27 atau 28 pemain di ISL nanti, dua posisi masih kosong yaitu penjaga gawang dan striker asing. Untuk penjaga gawang akan seleksi beberapa pemain lokal saja," tegas Liestiadi.
Baca juga:
Kalah dari PSM, Pelatih Gresik United Amuk Wasit
"Bagaimana sepakbola kita maju kalau wasit kerap blunder," ujarnya.
