Sumber :
- ANTARA/Suryanto
VIVAbola - Komisi Disiplin FIFA baru saja menjatuhkan sanksi kepada Persebaya Surabaya karena mempublikasikan dokumen rahasia ke media sosial. Tindakan FIFA ternyata didukung penuh oleh PT Liga Indonesia selaku operator Liga Super Indonesia (ISL).
Bajul Ijo dihukum Komdis FIFA karena terbukti mengunggah foto dari Transfer Matching System (TMS) ke twitter. Mereka dijatuhi hukuman denda sebesar 25.000 CHF atau setara Rp318 juta.
Laman resmi FIFA menyebut, Persebaya telah melanggar pasal 3.4 ayat 3 tentang status dan transfer pemain. "Ya, memang TMS itu sifatnya rahasia dan tak boleh dipublikasikan. FIFA sudah melakukan tindakan yang benar," kata Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalomboboy, di Jakarta, Rabu 10 Desember 2014.
Selain Persebaya, dua klub lain juga didenda karena alasan yang sama. Mereka adalah PSIS Semarang dan Persires Bali Devata.
"Yang boleh tahu TMS hanya manajer TMS klub dan PSSI saja. Lainnya tidak boleh. Kami sudah ingatkan berkali-kali kepada seluruh klub terkait hal ini," ujar Tigor.
Dugaan Tigor, bocornya dokumen TMS ini dikarenakan kecerobohan yang dilakukan oleh salah satu pengurus klub.
"Saat ada manajer klub yang tak bisa menggunakan e-mail dengan baik, dia bisa saja menyuruh orang lain buka dokumen itu. Nah, orang ini bisa saja menyelewengkan tugasnya dan mengunggah data rahasia ke publik," ucap Tigor.
Bajul Ijo dihukum Komdis FIFA karena terbukti mengunggah foto dari Transfer Matching System (TMS) ke twitter. Mereka dijatuhi hukuman denda sebesar 25.000 CHF atau setara Rp318 juta.
Laman resmi FIFA menyebut, Persebaya telah melanggar pasal 3.4 ayat 3 tentang status dan transfer pemain. "Ya, memang TMS itu sifatnya rahasia dan tak boleh dipublikasikan. FIFA sudah melakukan tindakan yang benar," kata Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalomboboy, di Jakarta, Rabu 10 Desember 2014.
Selain Persebaya, dua klub lain juga didenda karena alasan yang sama. Mereka adalah PSIS Semarang dan Persires Bali Devata.
"Yang boleh tahu TMS hanya manajer TMS klub dan PSSI saja. Lainnya tidak boleh. Kami sudah ingatkan berkali-kali kepada seluruh klub terkait hal ini," ujar Tigor.
Dugaan Tigor, bocornya dokumen TMS ini dikarenakan kecerobohan yang dilakukan oleh salah satu pengurus klub.
"Saat ada manajer klub yang tak bisa menggunakan e-mail dengan baik, dia bisa saja menyuruh orang lain buka dokumen itu. Nah, orang ini bisa saja menyelewengkan tugasnya dan mengunggah data rahasia ke publik," ucap Tigor.
Baca juga:
Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri
Mereka berorasi dan bernyanyi yel-yel Persebaya.
VIVA.co.id
3 Agustus 2016
Baca Juga :
