Sosok Ferguson di Balik Sukses MU Datangkan Mata?
Senin, 27 Januari 2014 - 10:46 WIB
Sumber :
- Daily Mail/Graham Chadwick
VIVAbola
- Mantan manajer MU Sir Alex Ferguson diduga memiliki peran penting atas keberhasilan MU mendatangkan Juan Mata dari Chelsea di bursa transfer Januari ini. Untuk merealisasikannya, Ferguson bekerjasama dengan mantan direktur eksekutif MU, David Gill.
The Sunday Express mengabarkan Ferguson dan Gill menggagas ide mendatangkan Mata saat keduanya menyaksikan duel MU saat ditaklukkan Chelsea di Stamford Bridge 1-3 pekan lalu. Keduanya pun menyusun rencana untuk merealisasikannya.
Baca Juga :
Rekor Buruk Mourinho di MU
Baca Juga :
MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas
The Sunday Express mengabarkan Ferguson dan Gill menggagas ide mendatangkan Mata saat keduanya menyaksikan duel MU saat ditaklukkan Chelsea di Stamford Bridge 1-3 pekan lalu. Keduanya pun menyusun rencana untuk merealisasikannya.
Keduanya disinyalir sangat optimistis bisa memboyong Mata dari Chelsea setelah di laga tersebut mantan pemain Valencia itu kembali dicadangkan oleh Mourinho. Mata juga sebelumnya sudah menunjukkan kekecewaannya gagal menjadi pilihan utama.
Setelah manajer David Moyes menyetujui rencana Ferguson mendatangkan Mata, Gill selanjutnya menjalin komunikasi intens dengan kubu Chelsea dan perwakilan Mata agar kesepakatan dapat segera terjalin pada bursa transfer Januari ini.
Nah hasilnya, Mata resmi pindah ke MU dari Chelsea pada Jumat lalu. Disinyalir nilai transfer mantan bintang Valencia itu sesuai dengan yang dihembuskan oleh media beberapa waktu lalu, yakni mencapai harga £37 juta.
Jika benar, transfer Mata menjadi rekor pembelian termahal MU dan memecahkan rekor sebelumnya saat MU mendatangkan Dimitar Berbatov dengan £30,75 juta pada 2008 silam dari Tottenham Hotspur. (eh)
Lihat artikel menarik lainnya
Halaman Selanjutnya
Keduanya disinyalir sangat optimistis bisa memboyong Mata dari Chelsea setelah di laga tersebut mantan pemain Valencia itu kembali dicadangkan oleh Mourinho. Mata juga sebelumnya sudah menunjukkan kekecewaannya gagal menjadi pilihan utama.