Piala Presiden 2015

Mahaka 'Coret' Wasit Laga Borneo FC Kontra Persib

Wasit Iwan Sukoco saat pimpin laga PBFC kontra Persib
Sumber :
  • simamaung.com/Otto Sya'ban
VIVA.co.id
- Wasit Iwan Sukoco yang memimpin jalannya pertandingan saat Pusamania Borneo FC menjamu Persib Bandung di Stadion Segiri, Samarinda, pada leg 1 babak 8 besar Piala Presiden, Minggu 20 September 2015, tidak akan dipakai kembali selama sisa turnamen.

Mahaka Sports and Entertainment selaku operator menilai banyak kesalahan yang dilakukan oleh Iwan dan para asistennya saat memimpin pertandingan. Namun, pihak Mahaka bukan hanya berhenti di sini.

Mereka mengaku akan terus melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk menemukan apakah ada faktor lain di balik buruknya kepemimpinan wasit. Tidak tanggung-tanggung, Mahaka menegaskan akan melakukan langkah pidana jika kelak terbukti ada pihak yang sengaja menodai turnamen Piala Presiden. 

"Berdasar kesepakatan kami di dalam (Mahaka) untuk mengistirahatkan sementara dulu, sambil kita selidiki ada atau tidak unsur-unsur negatif," ujar CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 25 September 2015.
Kehabisan Tiket, PBFC Gagal ke Kandang Perseru Serui

"Kalau ada temuan yang negatif, seperti penyuapan dan segalam macam, ya kami merasa dirugikan. Sebagai pemilik turnamen maka kami akan pidanakan saja," dia menambahkan.
Peluang Juara Kecil, Persib Targetkan Finis 4 Besar TSC

Berbagai suara protes memang muncul usai pertandingan antara "Pesut Etam" melawan "Maung Bandung". Mulai dari pelatih, manajer, dan suporter Persib merasa kecewa dengan berbagai keputusan wasit.
Tampil Dominan, Persib Belum Mampu Bobol Gawang Persela

Namun, Hasani membantah jika langkah yang diambil oleh Mahaka dikarenakan banyaknya suara miring dari salah satu pihak. Dia pun mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan keberatan dari Maung Bandung terkait pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 2-3 tersebut.

"Tidak ada laporan dari Persib. Kita kan melihat, dan kebetulan saya ada di sana. Itu masukan saja kalau itu. Bukan menjadi rujukan karena itu kita ambil tindakan," beber Hasani. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya