Prabowo Subianto tentang:

1.Investasi Asing: Mandiri
Inti dari perjuangan saya adalah kemandirian dalam bidang ekonomi, yakni swasembada pangan. Itu yang saya perjuangkan 2004, itu yang saya sekarang perjuangkan. Jadi saya tidak batasi pada konstituen yang ada di Partai Golkar, saya berjuang di hadapan seluruh rakyat Indonesia.” (Disampaikan di Jakarta, 14 Juli 2008).
2.Korupsi:
Kita harus tegas. Kita sekarang harus objektif. Kalau ada keluarga Cendana yang salah ya dihukum, kalau ada keluarga Polan atau siapa pun, ya harus dihukum. Jangan kita terbawa oleh arus kebencian dan dendam. Kita harus objektif. Siapa pun yang keliru harus bertanggung jawab. Lihat apakah ada satu keluarga Cendana yang melarikan diri ke luar negeri? Tidak ada. Pak Harto ada di Jakarta. Waktu dipanggil ke kejaksaan datang. Sekarang kita perlu kearifan. Yang penting saat ini siapa yang bisa memberikan lapangan kerja untuk rakyat, menghentikan devisa yang bocor. Jangan kita ribut dengan hal-hal yang nisbi. Kalau ada yang salah, ya dihukum, tidak ada masalah. Kalau mencari-cari kesalahan masa lalu, tidak akan produktif. Yang lari justru orang-orang yang melakukan pembobolan bank” (Disampaikan dalam satu seminar di Yogyakarta, Rabu, 15 Januari 2004) .
3. Ekonomi:
“Dengan melakukan nasionalisme ekonomi. Bila dalam mengambil
keputusan-keputusan selalu memperhitungkan dan mengutamakan
kepentingan nasional, kita dapat lebih cepat memulihkan ekonomi. Salah satu contoh yang sudah terjadi seperti di Thailand dan Malaysia. Di sana bisa.” WartaBisnis 11/I/Januari 2004
4.Kemiskinan: Akan Jadi Prioritas Penanganan
Menangani permasalahan kemiskinan menjadi prioritas yang akan ditempuh pada tahun pertama setelah menjadi presiden nanti. “Membangun dengan segera suatu pemerintahan nasional yang bersih, kuat, dan efektif. Itu langkah pertama. Sulit, tapi harus. Tidakkah problem Indonesia ini disebabkan oleh para elite yang tidak bertanggung jawab, yang tidak peduli pada nasib rakyat. Banyak dana pemerintah yang semestinya dipakai untuk kesejahteraan rakyat dalam bidang kesehatan dan pendidikan justru masuk ke kocek segelintir orang yang sebenarnya sudah kaya. Hal ini menjadi sangat ironis di tengah kemiskinan sebagian besar rakyat Indonesia,” katanya dalam wawancara dengan majalah MATRA edisi April 2004.

Jasa Marga Sebut Masih Ada 40 Persen Pemudik Belum Kembali
Joko Anwar

Film Siksa Kubur Raih 1 Juta Penonton dalam 4 Hari, Joko Anwar Girang

Film Indonesia yang tayang di momen libur Lebaran berjudul Siksa Kubur berhasil meraih satu juta penonton di penayangan hari keempat. Informasi itu disampaikan Joko Anwar

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024