VIVAnews - Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan melakukan razia daging olahan di sejumlah pasar swalayan. Langkah ini ditempuh menyusul kasus daging olahan dari sampah di Jakarta Barat.
Sasaran pertama, Carrefour Lebak Bulus Jakarta Selatan. Petugas mengambil sejumlah produk daging olahan seperti ikan, chicken nugget, sosis, dan makanan siap saji.
Petugas selanjutnya membawa produk-produk tersebut ke laboratorium. "Kita khawatir ada indikasi penggunaan formalin dan borak," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Elizabeth Baso, Selasa 16 September 2008.
Uji laboratorium, menurut Elizabeth, membutuhkan waktu dua hari untuk memperoleh hasilnya. "Senin pekan depan kita juga akan datang lagi dengan petugas laboratorium untuk cek di tempat," ujarnya.
Kepala Seksi Mutu dan Olahan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Agustin Grace Mandagi menemukan beberapa daging impor olahan yang kadaluarsa satu minggu lagi di pasar swalayan itu. "Tiga hari sebelum kadaluarsa biasanya baru diangkut," kata salah satu petugas Carrefour Lebak Bulus yang enggan disebut namanya.
Selain Carrefour, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan juga melakukan razia di Giant Lebak Bulus. "Total ada 33 pasar tradisional dan 28 pasar swalayan," ujar Elizabeth.
Di Jakarta Barat, Darno (50), memproduksi daging olahan dari sampah restoran dan hotel. Daging sampah diolah dengan campuran pewarna tekstil dan formalin. Kasus Darno kini ditangani kepolisian Jakarta Barat.
Kopi Unggulan Indonesia Juara Dunia di Specialty Coffee Expo 2024 Amerika Serikat
Kopi Indonesia terpilih menjadi salah satu terbaik kopi yang dipamerkan di Specialty Coffee Expo 2024, yang di gelar di Chicago, Amerika Serikat.
