Sidang Kasus Munir

Suciwati Diancam Di-Munir-kan!

Kematian aktivis hak asasi manusia, Munir, memunculkan spekulasi keterlibatan oknum TNI. Bahkan istri Munir, Suciwati, mengaku pernah diteror dengan kiriman kepala ayam yang disertai surat ancaman.

"Awas, Jangan Libatkan TNI dalam kasus Munir atau kamu bernasib sama dengan suami kamu," kata Suciwati bersaksi mengulangi bunyi ancaman itu dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jakarta, Selasa, 16 September 2008.

Di hadapan majelis hakim yang diketuai Suharto, Suciwati bersaksi pernah beberapa kali mendapatkan ancaman setelah kepergian suaminya itu. Baru pada ancaman yang berisi paket kepala ayam dan ceker itu, Suciwati melaporkannya ke polisi.

"Apakah saksi mengarahkan prasangka itu pada seseorang?" tanya pembela hukum terdakwa Muchdi Purwoprandjono, Heri Suriadi, kepada Suciwati.

"Ya, nggak," jawab Suciwati. "Saya serahkan sepenuhnya pada pihak yang berwajib," lanjut wanita asal Jawa Timur itu.

Munir meninggal dunia di atas pesawat dalam perjalanan menuju Amsterdam dari Jakarta pada 7 September 2004. Kemudian hari diketahui Munir meninggal karena diracun. Pollycarpus Budihardjo, yang menurut kejaksaan berprofesi sebagai petugas intel, diduga terlibat dalam pembunuhan itu berdasarkan perintah Muchdi yang saat itu salah seorang Deputi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Antisipasi Dampak Buruk Konflik Iran-Israel, Pemerintah Wajib Simak 3 Saran Kebijakan Ekonomi Ini
VIVA Otomotif: logo Nissan

Nissan Kembangkan Baterai Canggih untuk Mobil Listrik

Nissan belum lama ini mengumumkan langkah baru dalam pengembangan baterai solid-state, dengan memamerkan jalur produksi uji coba di Pabrik Yokohama. Jalur produksi ini me

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024