Provinsi Papua
Alamat: Jl. Soa Siu Dok Jayapura - Papua
Telepon: 0967 - 537 523
Fax: 0967 531847, 53
Email: mail.papua.go.id/
Website: www.papua.go.id/
Papua merupakan propinsi paling timur Indonesia,berbatasan dengan Papua Guenea. Pulau disekitarnya adalah Biak, Numfor, Yapen dan Mapia. Disebelah barat pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo dan Yefman. Dipesisir Selatan terdapat pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang.
Jumlah penduduk hingga 2008 2,6 juta jiwa dengan tingkat kepadatan 7 kilometer persegi (2008). Jumlah penduduk usia kerja (Agustus 2008) sebesar 1,4 juta jiwa terdiri dari angkatan kerja sebesar 1,07 juta jiwa dan bukan angkatan kerja sebesar 326 ribu jiwa. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 1,03 juta jiwa dan pengangguran 47 ribu jiwa. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 76,70 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,39 persen.
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 794 ribu jiwa (40,78 persen) dimana 95,5 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2009 sebesar Rp 1.216.100. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 157ribu jiwa, miskin sebanyak 139 ribu jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 192 ribu jiwa. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2006 adalah 62,8, sementara angka indeks untuk Indonesia sebesar 70,1 pada tahun yang sama.
SUMBER DAYA ALAM
Sektor pertambangan memberikan kontribusi lebih dari 50 persen perekonomian Papua, dengan jenis tambang unggulan adalah tembaga, emas, minyak dan gas, dengan potensi 2,5 miliar ton batuan biji emas dan tembaga terdapat di wilayah konsesi Freeport. Di samping itu, batu bara 6,3 juta ton, batu gamping di atas areal seluas 190 ribu ha, pasir kuarsa seluas 75 ha dengan potensi hasil 21,5 juta ton, lempung sebanyak 1,2 juta ton, marmer sebanyak 350 juta ton, granit sebanyak 125 juta ton dan hasil tambang lainnya seperti pasir besi, nikel dan krom.
Kehutanan
Luas hutan Hutan di Papua mencapai 31 juta ha dengan hasil hutan sebagian besar adalah kayu meranti, kayu matoa, kayu merbau, dan kayu dammar. Total produksi hutan sebesar 21 ribu ton (2005). Total potensi hutan meskipun secara fisik cukup besar namun kurang ekonomis karena potensi per hektarnya sangat rendah yaitu 35 m³/ha untuk jenis komersial dan 61 m³/ha untuk semua jenis.
Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
Luas lahan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura mencapai 3,5 juta ha (2005), dengan rincian yang sudah dimanfaatkan 103 ribu ha atau 2,29 persen dan yang belum dimanfaatkan seluas 3,4 juta ha atau 97,08 %.
Luas perkebunan sebesar 5,5 juta ha, seluas 161 ribu ha sudah dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat (PR) dan perkebunan besar (PB) dengan total produksi 62 ribu ton. Komoditas unggulan adalah kelapa sawit dengan produksi 31 ribu ton (49,91 persen), kakao dengan produksi 11 ribu ton (18.28 persen), kopi Arabic produksi 2.583 ton (4.16%), buah merah dengan produksi 1.889 ton (3,04%) dan karet dengan total produksi 1.458 ton (2,35%) di tahun 2005. Komoditas yang paling diminati oleh investor adalah kelapa sawit, dengan luas areal perkebunan 21,4 ribu ha. (lihat tabel).
Tabel 1
Luas Areal Perkebunan Besar
No | Nama Perusahaan | Lokasi Perusahaan | Komoditi | Luas Tanam (Ha) |
1 | PT. Tunas Sawa Erma | Merauke | K. Sawit | 8.800 |
2 | PT. Sinar Mas | Jayapura | K. Sawit | 11.000 |
3 | PT. Merauke Sawit Jaya | Merauke | K. Sawit | 200 |
4 | PT. Bumi Irian Perkasa | Keerom | K. Sawit | 1.400 |
5 | PT. Purni Jaya | Keerom | Kakao | 500 |
| Total | 21.900 |
Secara umum potensi lestari sumberdaya perikanan laut sebesar 1,5 juta ton/tahun dan perikanan darat sebesar 2,7 ribu ton/tahun (belum termasuk potensi lahan untuk pengembangan budidaya laut dan tambak diperkirakan sebesar 1,7 juta ha).
Pertambangan
Papua kaya akan tambang. Pertambangan terbesar berada di distrik Tembagapura. Secara rinci dijelaskan dalam tabel di bawah.
Tabel 2
Jenis Tambang dan Lokasi Eksplorasi
Jenis Tambang | Lokasi |
Batubara | Danau Sentani (Kabupaten Jayapura) |
Batu Granit | Distrik Depapre (Kabupaten Jayapura), Distrik Yaur (Kabupaten Nabire) |
Batu Mulia | Distrik Arso, nimboran, Sarmi, Sentani (Kabupaten Jayapura) |
Emas | Distrik Napan dan Uwapa (Kabupaten Nabire), Distrik Tembagapura (Kabupaten Mimika) |
Kaolin | Distrik Uwapa (Kabupaten Nabire) |
Pasir Kuarsa | Distrik Yaur dan Kwatisore (Kabupaten Nabire) |
Tabel 3
Investor dan Bidang Usaha di Papua
No | Nama Perusahaan | Bidang Usaha | Lokasi |
1 | PT.Freeport Indonesia (Amerika Serikat) | Pertambangan Umum | Kabupaten Mimika |
2 | PT. Rio Tinto Irja (United Kingdom) | Pelaksana Kontrak Karya pertambangan umum pada wilayah PT. Irja Eastren | Kabupaten Mimika |
3 | PT. Rio Tinto Indonesia (United Kingdom) | Pelaksana Kontrak Karya | Kabupaten Mimika |
4 | PT. Mine serve Internation | Jasa Penumpang | Kabupaten Mimika |
5 | PT.Kencana Infra Nusa Karya | Pembangunan dan | Kabupaten Mimika |
6 | PT. Kuala Pelabuhan Indonesia | Jasa pengoperasian | Kabupaten Mimika |
7 | PT. Petrosea (Australia) | Rekayasa, kontruksi, pek, jasa pertambangan planthire & kontraktor. | Kabupaten Mimika |
8 | PT.Puncak Jaya Power (Amerika Serikat) | Jasa Penyediaan tenaga listrik untuk kepetingan PT. Freeport Indonesia | Kabupaten Mimika |
9 | PT. Nusantara Power Service | Jasa manajemen dan pengoperasian | Kabupaten Mimika |
10 | PT. Redpath Indonesia (Tentative) | Kontraktor Pertambangan umum. | Kabupaten Mimika |
11 | PT. Irja Eastren Mineral (Amerika S) | Eksploitasi dan Pemasaran mineral hasil tambang | Kabupaten Mimika |
12 | PT. Pontil Indonesia (Canada) | Jasa Kontraktor Pertambangan Umum | Kabupaten Mimika |
13 | PT. ProkIndonesia/ | Perdagangan Impor dan Distributor | Kabupaten Mimika |
14 | PT. JDA Harsono | Konsultan, Kontruksi, Sipil mekanik, elektronik | Kabupaten Mimika |
15 | PT. Stamforsrd Tyres Indonesia | Jasa Teknik Mekanik | Kabupaten Mimika |
16 | 1 PT. Nabire Bakti Mining | Eksplorasi, Penambangan dan pemasaran mineral hasil tambang | Kabupaten Nabire |
17 | PT.Central Irian Timber ( Centrico ) | Logging dan Industri Kayu | Kabupaten Nabire |
18 | PT. Kaltim Hutama | Logging | Kabupaten Nabire |
30 | PT. Wapoga Mutiara Industries | Industri Swan Timber, Plywood, Moulding dan Blockboard | Kabupaten Biaknumfor |
31 | PT. Wapoga Mutiara Timber | Logging | Kabupaten Biaknumfor |
32 | PT. Kodeco Mamberamom(Korea) | Industri Swan Timber, Plywood dan Moulding | Kabupaten Yapen Waropen |
33 | PT. Wapoga Mutiara Timber | Logging | Kabupaten Yapen Waropen |
34 | PT. Mamberamo Alas Mandiri | Logging | Kabupaten Yapen Waropen |
35 | PT. Wapoga Mutiara Industries | Industri Swan Timber, Plywood, Moulding dan Blockboard | Kabupaten Biaknumfor |
KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009
Perekonomian diperkirakan mengalami perlambatan pada periode ini. Perlambatan ekonomi yang diperkirakan terjadi disebabkan oleh perlambatan pada tiga sektor utama yang memiliki kontribusi dominan pada perekonomian yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian dan sektor industri pengolahan. Kecuali itu, perlambatan juga disebabkan oleh komponen konsumsi pemerintah dan komponen ekspor. Sektor pertambangan dan penggalian menurun disebabkan oleh semakin rendahnya produksi tambang PT.Freeport yang berpengaruh pada pencapaian perekonomian regional pada triwulan ini. Selain itu, penurunan ekspor lebih diakibatkan oleh perlambatan pertumbuhan ekspor konsentrat tembaga dari PT. Freeport karena turunnya produksi.
Perubahan harga dicerminkan oleh pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Jayapura pada bulan September 2009 terjadi inflasi sebesar 1,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 116,62.
Realisasi penerimaan daerah sampai dengan September 2009 mencapai Rp.3.662,188 triliun atau 68,82% dari target sebesar Rp.5,322 trilliun. Penerimaan tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 302,66milliar, Dana Perimbangan sebesar Rp. 1,134 milliar dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp. 2.225,95 milliar.
PAD yang bersumber dari: pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah, sampai dengan September 2009, mencapai Rp. 302,66 milliar (berasal dari penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp. 193,716 milliar, Retribusi Daerah sebesar Rp. 13,096 milliar, dan Laba dari BUMD sebesa Rp 28,9 milliar).
Dana perimbangan, yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, sampai dengan September 2009, mencapai Rp. 1.134,19milliar atau 72,39 % dari target sebesar Rp.1,567 milliar. Realisasi tersebut disumbang oleh Dana Bagi Hasil Pajak /Bukan Pajak sebesar Rp. 227,83 milliar, Dana Alokasi Umum sebesar Rp. 831,85 milliar dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp.24,382 milliar.
Selain penerimaan PAD dan Dana Perimbangan, sumber penerimaan yang lain adalah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah yang meliputi Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Dana Tambahan Infrastruktur. Sampai dengan September 2009, Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah mencapai Rp.1.555 milliar atau 59 % dari target sebesar Rp.3.409,796 milliar.
Indikator IV-2008 I-2009 II-2009 III-2009 IHK Kota Jayapura 115,32 115,32 114,84 116,62 Laju Inflasi (yoy %) 12,55 8,26 2,77 1,44 PDRB Prov Papua (hk, mil Rp) 5.575,76 5.715,95 6.156,41 5.655,12 Pertumbuhan PDRB (yoy %) 38,24 37,97 37,99 19,44 Pertumbuhan PDRB (yoy %) 7,15 7,22 7,82 7,16