Mandiri Tolak Dividen Spesial

VIVAnews - PT Bank Mandiri Tbk menolak memberikan dividen spesial pada 2008. Pasalnya bank pelat merah itu perlu mencadangkan modalnya terkait pemberlakukan risiko operasi (operation risk) dan risiko kredit (credit risk) tahun depan.

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, meski dari segi modal dan ekuitas Mandiri memiliki kecukupan modal, namun pada setoran dividen 2008 nanti maksimal 50 persen. Alasannya, perbankan harus mengantisipasi adanya ketentuan tentang operation risk dan credit risk yang akan berlaku pada 1 Januari 2009.

"2009 nanti dividen maksimal 50 persen karena bank perlu pencadangan modal terkait Basel II," kata Agus kepada wartawan, Jumat 19 September 2008.

Pada 2007, Bank Mandiri membayar setoran deviden sebesar 50 persen ditambah dividen spesial 45 persen atau total dividen sebesar 95 persen. Alasannya, emiten berkode BMRI itu memiliki kelonggaran dan ingin memaksimalkan keuntungan yang diterima bagi pemegang saham.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, BUMN yang memiliki likuditas tinggi akan masuk dalam kategori pembayar dividen spesial. Sofyan mencontohkan beberapa BUMN yang masuk kategori itu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Bank Mandiri. 

Shin Tae-yong Galau Harus Hadapi Negara Sendiri
Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024