Kasus Susu Beracun di China

Lebih dari 6000 Anak Jatuh Sakit, Tiga Tewas

Beijing, VIVAnews - Jumlah korban anak-anak setelah minum susu yang mengandung bahan beracun di China bertambah satu jiwa. Dengan demikian, dalam enam bulan terakhir nyawa tiga anak telah melayang akibat susu bermasalah tersebut. Demikian ungkap pejabat dinas Kesehatan China, Chen Zhu, dalam jumpa pers, Rabu, 17 September 2008.

Chery Omoda 5 Dikomplain Konsumen

Para korban yang berusia antara satu hingga lima tahun (balita) itu meninggal setelah mengonsumsi susu merk Sanlu yang mengandung melamin - bahan pembuat plastik dan pupuk. Selain itu, jumlah korban yang jatuh sakit melonjak dari 1253 balita seperti yang dilaporkan dua hari lalu, meningkat menjadi 6244 anak. Dari jumlah itu, sebanyak 158 anak menderita gagal ginjal akut.

Korban ketiga yang meninggal berasal dari Propinsi Zhejiang. Namun, tidak disebutkan berapa usia balita malang tersebut. Korban pertama berusia lima bulan meninggal Mei lalu. Dua bulan kemudian, bayi kedua yang meninggal berusia delapan bulan. Keduanya berasal dari Propinsi Gansu.

PDIP: Serangan Iran ke Israel Dikhawatirkan Perburuk Perekonomian Indonesia

Zhu kemarin telah mewanti-wanti bahwa kemungkian jumlah korban akan terus bertambah. Inspeksi terhadap sejumlah produsen susu di seluruh China juga telah dilakukan. Dalam inspeksi tersebut ditemukan 22 produsen susu memproduksi susu formula yang dicampur bahan melamin.

Sementara itu beberapa produk susu bermasalah tersebut ternyata diekspor ke luar China. Tidak hanya minuman, beberapa bahan makanan lain juga ditemukan mengandung melamin.

17 Atlet Indonesia Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024, Berikut Daftarnya

Salah satu produsen susu yang mengekspor produknya adalah perusahaan Yashili. Perusahaan yang berlokasi di Propinsi Guangdong ini menjual produk ke Bangladesh, Yaman, dan Myanmar. Padahal, dalam pengujian sample atau contoh tahap pertama, tidak ditemukan kandungan melamin sedikitpun dalam produk ekspor Yashili.

Empat produsen susu mulai menarik produknya dari pasaran. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Sanlu Group Co., Mengniu, Yashili, dan Suncare. Perusahaan Yashili dan Suokang yang juga mengekspor produknya ke Yaman, Myanmar, dan Bangladesh mulai melakukan hal yang sama.

Tim inspeksi di Hong Kong meminta agar produk es krim buatan Shanghai Yili AB Foods ditarik dari pasaran. "Kandungan melamin dalam es krim tersebut memang tidak berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam jumlah normal. Namun, jangan sampai anak-anak kecil ikut memakannya," demikian Pusat Keamanan Makanan yang melakukan inspeksi. (ap)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya