VIVAnews - Sejak 2005 hingga pertengahan 2008, tren industri elektronik turun 20 persen. Bahkan menurut Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rachmat Gobel, tren industri akan turun 10 persen dalam setahun akibat imbas krisis keuangan Amerika Serikat.
"Tren yang terus menurun akibat tidak ada investasi baru yang masuk," kata Gobel kepada wartawan , di Jakarta, Kamis 9 Oktober 2008.
Selain itu, target ekspor US$ 15 miliar yang tertuang roadmap Kadin diperkirakan tidak akan tercapai. "Pada waktu membuat roadmap pada tahun 2004-2005, tren sedang naik. Kemudian tahun 2006 mulai turun hingga sekarang," kata Rachmat.
Dalam roadmapnya, Kadin menyarankan pemerintah untuk mulai memikirkan pengembangan industri berbasis digital, beralih dari basis analog yang saat ini berjalan.
Menanggapi turunnya tren industri elektronik yang juga diperparah dengan kenaikan bahan baku komponen, Kadin akan melakukan pengecekan ulang di segala bidang.
Rachmat menilai pemerintah perlu melakukan empat langkah strategis untuk mengamankan industri elektronik. Pertama, untuk menjaga produksi dalam negeri tidak terganggu pemerintah perlu mengamankan pasar dalam negeri dari barang selundupan dan barang palsu. Sebab, ketika Dirjen Bea Cukai memperketat izin masuk impor, produksi dalam negeri sempat naik signifikan.
Kedua, ada momentum yang baik melalui pemberlakuan SNI wajib. "Perlu membuat target sekian tahun untuk mewajibkan semua industri memberlakukan SNI," kata Rachmat.
Ketiga, perlu mempermudah kelancaran bahan baku, baik ekspor maupun impor. Dan keempat, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali usulan gabungan industri elektronik yang tertuang dalam roadmap 2010 dan visi tahun 2030 yang disampaikan melalui Kadin.
Secara umum, gabungan industri elektronik meminta pemerintah menjaga potensi Indonesia dibandingkan negara lain yaitu potensi pasar dan bahan baku yang besar.
"Belum mendesak pembukaan pasar baru ke negara lain, yang utama amankan dulu pasar dalam negeri," katanya optimis.
Selain itu, permintaan penghapusan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) oleh Kadin dalam rangka meminimalkan penyelundupan. Sebab, potensi pasar Indonesia untuk industri elektronik masih besar.
Pasar elektronik Indonesia 50 persen-nya berasal dari impor. "Sedangkan 80-90 persen dari 50 persen tersebut barang ilegal," kata Rachmat.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Yogyakarta Tuan Rumah Seri Pembuka Superchallenge Supermoto 2024, Catat Tanggalnya
100KPJ
3 jam lalu
Superchallenge Supermoto Race 2024 Seri Kejurnas bakal berlangsung sebanyak lima seri di lima kota berbeda. Untuk seri pembuka akan berlangsung di Yogyakarta.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Berikut lirik lagu I Can Do It With A Broke Heart yang dinyanyikan oleh Taylor Swift dalam album The Tortured Poets Department, dan resmi dirilis pada 19 April tahun 2024
Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting mulai dikaitkan dengan Sandra Dewi karena kemunculan satu gambar yang menimbulkan kesan kemiripan, terutama dalam hal gaya rambut.
Selengkapnya
Isu Terkini