Carragher Setuju Pembatasan Gaji Pemain

VIVAnews – Defender Liverpool, Jamie Carragher, setuju dengan pembatasangaji yang bisa membantu keuangan klub. Berbicara pada Sky Sports, pemain 28 tahun itu menekankan uang bukanlah masalah.

“Bila pembatasan gaji bisa mencegah klub (Liverpool) dari kehancuran, maka saya yakin hal itu akan terjadi, “ ujar Carra –sapaan akrabnya-.

Premier League tengah diguncang utang hingga tiga miliar Poundsterling, Liverpool termasuk klub yang harus menanggung sepertiganya. Kop Football Holdings wajib membayar £ 350 juta plus bunga tahunan £ 30 juta.

Krisis keuangan dunia menjadi faktor utama masalah ini. Para pemilik asing menggunakan dana kredit untuk menutup pengeluaran klub. Ketika ekonomi dunia kolaps, Taipan ini tak mampu membayar utangnya.  

Ketua Football Association, Lord Triesman, memperingatkan agar klub ini menata kembali manajemennya. Sekretaris umum UEFA, David Taylor, bahkan mengancam kalau utang tak teratasi maka klub Inggris bisa dicoret dari Liga Champions.

“Kami tak bisa menerima keadaan seperti ini, akan nada komunikasi, peringatan, sampai pengucilan. Ini adalah sanksi terberat,” ujar Taylor seperti dilansir Scotsman.com.

Terakhir kali Inggris melakukan pembatasan gaji pemain sepakbolanya tahun 1960. Ketika masa itu berakhir, negeri Ratu Elizabeth langsung membuka pintu gaji besar untuk pemain. Namun mengingat krisis global saat ini, Carra hanya mementingkan kelangsungan hidup klub.

“Hal terpenting adalah klub,” ujar Carra

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024