Terminal Pulogadung Sudah Tak Layak


VIVAnews - Kelayakan terminal Pulogadung, Jakarta Timur  dipertanyakan. Pasalnya, luas terminal yang dibangun Mei 1976 itu sudah tak memadai lagi untuk menampung bus-bus yang ada saat ini. Hal itu  diungkapkan oleh Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinisi (AKAP) Pulogadung, Jakarta Timur, Pardjiman saat ditemui di kantornya, Minggu, 4 Oktober 2008.
Menurut Pardjiman, awalnya Pulogadung hanya melayani 300 armada bus setiap harinya. Jumlah terdiri atas, 150 bus dalam kota dan 150 AKAP. Namun saat ini terminal yang memiliki luas hanya 3 hektar tersebut harus melayani 500 armada bus dalam kota dan 300 bus AKAP. Jumlah tersebut bahkan bisa meningkat drastis  untuk masa lebaran seperti saat ini. Kondisi semakin parah mengingat tingkat hunian penduduk yang cukup padat di sekitar pintu masuk terminal. "Peningkatan pemukiman di daerah pinggiran Jakarta membawa peningkatan terhadapn angkutan umum. Hal itu membuat jumlah bus yang masuk ke Pulogadung juga mengalami peningkatan," kata Pardjiman.
Letak terminal Pulogadung kata Pardjiman juga sudah tak strategis lagi. Pasalnya, jarak ke jalan raya yang relatif pendek membuat arus lalu lintas dari terminal cenderung macet. Idealnya, jarak terminal ke
jalan raya menurut Pardjiman minimal 2 km. Ditambahkan Pardjiman, terminal Pulogadung  sudah perlu diperluas hingga 10 hektar.  Selain mampu melayani sekitar 1000 armada bus, areal seluas itu juga bakal mampu menampung beberapa fasilitas umum seperti pom bensin, restoran, dan tempat ibadah yang memadai. "Sejak dibangun Mei 1976 lalu,  belum pernah ada pelebaran terminal Pulogadung," kata Pardjiman.

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Skuad Indonesia di Thomas Cup 2024

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024