Piala Eropa 2016 Makin Melelahkan

VIVAnews – Mulai tahun 2016, peserta Euro akan membengkak jumlahnya. Dari sebelumnya yang diikutu 16 tim, akan ditambah delapan negara lagi. Total ada 24 negara yang harus bersaing di ajang nomor satu Eropa itu. Keputusan ini disampaikan anggota FIFA Executive Commitee, Franz Beckenbauer, Kamis, 25 September 2008.

Sang Kaisar –julukan Beckenbauer- sudah melobi keputusan ini sejak final Euro 2008 lalu. Pertemuan dengan Michel Platini di malam kemenangan Spanyol itu berlanjut hingga dibawa ke UEFA Executive Committee (EXCO) di Bordeaux.

Usulan penambahan peserta datang dari Skotlandia dan Irlandia karena banyaknya negara pecahan Uni Soviet, Cekoslovakia dan Yugoslavia. Belum lagi tambahan beberapa negara Asia yang mengklaim dirinya bagian dari daratan Eropa.

Dalam format awal Piala Eropa tahun 1960, hanya ada empat tim yang berlaga. Namun sejalan perkembangan, tahun 1980 ada delapan negara yang beradu kekuatan. Baru di tahun 1996, format Piala Eropa diubah dengan penambahan babak kualifikasi yang diikuti 52 negara. 16 tim berhak lolos ke putaran final termasuk tuan rumah.

Kini dengan total 24 negara, waktu kompetisi akan semakin panjang. Putaran final yang harusnya hanya tiga minggu akan menjadi satu bulan. Jumlah pertandingan yang hanya 31, membengkak jadi 51.

Dengan format yang ada sekarang saja, banyak pihak yang sudah mengeluhkan padatnya jadwal. Pemain diharuskan tampil dalam berbagai level dalam selang waktu minim, mulai dari liga lokal, kompetisi Eropa, kualifikasi Eropa, belum lagi Kualifikasi Piala Dunia.

Contoh terbaru adalah Olimpiade Beijing yang bersamaan waktunya dengan pembukaan Liga Eropa. Akibatnya beberapa pemain harus rela tarik-ulur antara negara atau klub. Barcelona tak berkutik ketika Lionel Messi ngotot membela Argentina. Pemain Schalke, Rafinha, malah didenda € 700 ribu karena membela Brazil di ajang yang sama dengan Messi.

Namun hal yang paling ditakutkan adalah turunnya kualitas kompetisi terbaik kedua setelah Piala Dunia itu. Ketatnya persaingan untuk jadi the best 16 jadi kendur karena banyaknya jatah yang dibagikan. Bila sebelumnya di perhelatan Eropa kita bisa berdecak kagum dengan pertandingan  Jerman vs Italia, kini kita harus bersiap melihat game sekelas Macedonia vs Lithuania.

Bukan maksudnya merendahkan kualitas negara medioker. Namun inti dari kompetisi adalah menelurkan tim terbaik dari yang terbaik. Bukan tim terbaik dari yang terbanyak.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024