VIVAnews - Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) merasa ditekan dalam membahas Rancangan Undang-undang Mahkamah Agung (MA).Dua anggota dewan yang juga menjadi Panitia Kerja RUU MA itu adalah Eva Kusuma Sundari dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)dan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Jamal. Mereka curiga ada upaya memparipurnakan RUU MA secepatnya.
"Ini seperti kejar tayang. Saya dengar malam ini harus selesai semua. Mungkin ini supaya Pak Bagir (Ketua MA Bagir Manan yang pensiun 6 Oktober ini -red) tidak pensiun. Kita lihat apakah mereka berhasil atau tidak memaksakan kehendaknya," ungkap Eva Kusuma Sundari usai mengikuti rapat di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 September 2008.
Eva Kusuma Sundari mensinyalir PDIP akan ditinggal oleh fraksi-fraksi yang lain dalam pembahasan kasus ini. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah menarik diri dari pembahasan Panja karena tak ada satupun anggotanya yang mengikuti rapat hari ini.
Semua (fraksi) sudah siap, kecuali PDIP. Saat PPP diberitahu, mereka memilih untuk mundur. Hari ini mereka resmi menarik dari Panja.
Selanjutnya Eva meminta Nurdin, rekannya satu fraksi di Panja memantau perkembangan kasus ini. "Untuk stand by melihat apakah benar mereka memaksakan Panja ke Timus (Tim Perumus). Lalu langsung ke Raker dalam satu hari," kata Eba.
Eva sudah mendesak fraksi PDIP supaya agar menolak karena prosesnya salah dan substansinya dipaksakan dan terdapat beberapa substansi yang belum dibahas," imbuhnya.
Tekanan yang sama juga dirasakan politisi PKS Nasir Jamil."Saya tidak tahu mengapa seperti ditekan begini. Saya dengar ini mau diparipurnakan besok," kata Nasir.
Jika Rapat Paripurna digelar besok,lanjut Nasir,maka akan muncul citra yang tidak baik. Publik akan membaca RUU MA digarap terburu-buru."Saya nggak tahu apakah benar besok diparipurnakan atau tidak. Harusnya mekanismenya pimpinan membawa ke Bamus (Badan Musyawarah--red) untuk mengagendakan ini. Kalau tidak bisa lewat Bamus, bisa dilakukan mekanisme konsultasi walau legitimasinya kurang," jelasnya.
PKS, kata Nasir, tidak setuju RUU MA langsung diparipurnakan Jumat, 26 September 2008. Presiden PKS Tifatul Sembiring meminta Nasir untuk tidak menyelesaikan pembahasan RUU MA itu pada hari Kamis ini juga.
Dengan demikian, jika RUU MA sampai dibawa ke Rapat Paripurna DPR pada Jumat besok, tiga fraksi dipastikan akan menolak yakni PDIP, PKS dan PPP.
Baca Juga :
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
GAC Aion merupakan merek mobil listrik pendatang baru yang resmi menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dan berjanji akan produksi lokal, lalu di mana pabriknya?
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
10 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini