Fundamental Solid, Saham PGN Berkibar

VIVAnews – Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang diperkirakan tumbuh 58,8 persen tahun ini berpotensi mengangkat harga saham perseroan. Target harga saham berkode perdagangan PGAS itu di level Rp 7.000 per unit dalam 12 bulan.

Saat ini, harga PGAS diperdagangkan pada price to earning ratio (PER) 2008 sebesar 19,8 kali dan 14,4 kali pada 2009.  “Rasio tersebut masih lebih rendah dibanding potensi pertumbuhan laba bersih,” kata analis PT BNI Securities Norico Gaman dalam risetnya tentang PGAS edisi akhir pekan lalu.

Hal tersebut juga tercermin dari price to earning growth (PEG) 2008 dan 2009 yang masing-masing sebesar 0,3 kali dan 0,4 kali. PEG perseroan tersebut lebih rendah dari kondisi normal sebesar satu kali. “Kami masih merekomendasikan buy untuk PGAS,” tegas dia.

PGN mendapatkan kontrak untuk memasok gas senilai Rp 1,7 triliun kepada anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Indonesia Power. Perseroan akan memasok gas sebanyak 30 juta kaki kubik per hari selama tiga tahun untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Priok. Berdasarkan kesepakatan, PGN dapat menawarkan harga jual gas yang lebih kompetitif sesuai harga pasar.

Dalam pandangan Norico, PGN menjual harga gas kepada Indonesia Power sebesar US$ 5,6 per million metric british thermal unit (mmbtu), atau lebih tinggi dari sebelumnya US$ 5,5 per mmbtu. Pasokan gas tersebut berasal dari Sumatera Selatan yang didistribusikan melalui jalur pipa Sumatera Selatan-Jawa Barat (SSWJ).

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

“Kenaikan harga jual tersebut akan memperkuat pendapatan perusahaan, meskipun target volume distribusi gas 2008 turun menjadi 600 mmscfd (million standard cubic feet per day) dari perkiraan sebelumnya sekitar 800 mmscfd,” tegas dia. Sementara itu, distribusi gas selama 2007 sebanyak 430 mmscfd.

Berdasarkan asumsi harga gas yang berlaku secara rata-rata sebesar US$ 5,55 per mmbtu dan target volume distribusi gas sebanyak 600 mmscfd, penjualan perseroan akan naik menjadi Rp 11,4 triliun pada 2008 dibanding Rp 8,8 triliun pada 2007.

Laba usaha akan naik menjadi Rp 4,4 triliun dari sebelumnya Rp 3,1 triliun. Laba bersih meningkat sebesar 58,8 persen menjadi Rp 2,5 triliun pada periode yang sama.

Pada semester I/2008, penjualan dan laba bersih PGN masing-masing mencapai Rp 5,8 triliun dan Rp 1,5 triliun. “Karena itu, kami cukup yakin kinerja PGN tahun ini akan lebih baik dari prediksi sebelumnya,” ujar dia.

Riset PT e-Trading Securities akhir pekan lalu menilai, saham PGN mengonfirmasi arah reversal setelah mampu menembus support pada major trend line di level Rp 2.100. Saham sektor infrastruktur energi tersebut bergerak mendatar (sideways) dengan resistance di level Rp 2.250 dan Rp 2.400. Kisaran perdagangan PGAS dalam jangka pendek di level Rp 1.950-2.400.

Sejak 16 September 2008, harga saham PGN terus menguat dari level Rp 1.980 ke level Rp 2.400 pada 22 September 2008.

Kronologi Pengeroyokan 4 Pria di Depan Polres Jakpus yang Dipicu Pemukulan Terhadap Anggota TNI
OIKN saat diskusi pengembangan ekosistem start up

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Pembentukan ekosistem startup dan UMKM sangat penting dalam mencapai target Indonesia Emas 2045

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024