Jelang Pemilu 2009

Panglima: TNI Tetap Netral

VIVAnews - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso kembali mengingatkan bagi para prajurit TNI untuk tidak terlibat atau memihak salah satu partai politik. Sebab, TNI harus tetap sebagai satuan yang bertugas untuk negara.

Penegasan itu disampaikan Djoko Santoso saat melepas 1.136 prajurit Kontingen Garuda (Konga) untuk menjaga perdamaian di Libanon dalam misi United Nation Interim Force in LibanonĀ  (UNIFIL), di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 17 November 2008.

Masuknya para prajurit kedalam politik praktis, menurut Djoko, akan membuat TNI tidak bersifat netral. Oleh karena itu, sebagai prajurit yang profesional TNI harus tetap konsisten pada tuganya. "TNI tetap netral," kata Djoko.

Penegasan itu dilakukan karena memasuki tahun politik atau tahun pemilu 2009. Peran TNI diharapkan tetap berada pada posisi netral dan tidak berada pada salah satu partai politik tertentu.

Sementara untuk para purnawirawan, lanjut dia, tidak menjadi bagian dari TNI lagi. TNI tidak mempunyai wewenang untuk melarang atau memberikan sanksi bagi para purnawiran yang masuk partai politik atau calon Presiden. "Itu diluar kewenangan," jelasnya.

Dalam perpolitikan Indonesia, sejumlah nama besar mantan purnawirawan TNI selalu menghiasi wajah politik Indonesia. Para mantan jenderal itu, banyak yang menjadi pengurus partai, menjabat dijajaran eksekutif atau legislatif dan bahkan menjadi Presiden.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024