VIVAnews - Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Pohan membantah pengucuran uang ke anggota Dewan telah direncanakan. Besan Presiden Yudhoyono ini juga mengelak uang itu digunakan agar anggota Dewan membela kepentingan BI.
"Uang itu untuk menyelesaikan masalah menahun BI. Uang itu juga sebagai fasilitator agar pengetahuan DPR tentang BLBI sama dengan BI," kata Aulia Pohan saat bersaksi dari terdakwa Hamka Yandhu dan Anthony Zeidra Abidin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa, 23 September 2008.
Aulia menjelaskan, penyelesaian masalah itu dilakukan melalui disemunasi informasi seperti studi banding ke Amerika Serikat. Tujuannya agar anggota Komisi Keuangan dan Perbankan mengetahui bagaimana Bank Sentral Amerika Serikat menghadapi krisis.
Atas keterangan ini Hakim Anwar mempertanyakan kenapa dana itu hanya diserahkan kepada kedua terdakwa. "Kenapa tidak diserahkan ke sekertariat DPR?" tanya Anwar.
Aulia sempat terdiam mendengar pertanyaan hakim. "Itu karena mereka representasi anggota DPR. Anthony merupakan Ketua Sub Komisi Perbankan dan Hamka membawahi urusan perbankan," tuturnya.
Meski demikian, Aulia tetap menolak tudingan Burhanuddin Abdullah bahwa dirinyalah yang bertindak sebagai pencair dana. Penyerahan uang dilakukan oleh Rusli Simanjuntak dan Asnar. "Saya juga sempat menerima laporan lisan uang itu sudah diserahkan dan tidak ada tanda terima," ujarnya.
dirinya yang menyerahkan uang itu kepada anggota Dewan. Aulia mengaku hanya memutuskan rencana "Saya hanya memutuskan, (penyerahan uang itu) dilakukan oleh Rusli dan Asnar," tegas Aulia. Ia mengaku hanya menerima setelah program itu usai. "Saya juga sempat menerima laporan lisan bahwa uang itu sudah diserahkan," ujar Aulia. "Tidak ada tanda terima."
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
