VIVAnews – Jamaah Anshorut Tauhid pimpinan Ustad Abu Bakar Ba'asyir, Jumat 31 Oktober 2008, akan menggelar konferensi menolak eksekusi mati terpidana Bom Bali Imam Samudra, Amrozy, dan Ali Gufron. Sebaliknya, keluarga korban bom mendesak pemerintah segera mengeksekusi mereka.
Alasan Jamaah Anshorut menolak pelaksanaan eksekusi itu, karena keluarga terpidana masih menempuh upaya hukum. Menurut Abdurrahim Baasyir, putra ketiga Abu Bakar Baasyir, Jamaah Anshorut menuntut keadilan pada pemerintah. “Apabila eksekusi dilakukan, itu bukan keadilan,” katanya kepada VIVAnews.
Tetapi Jamaah Anshorut tak setuju dengan tindakan pemboman yang dilakukan Amrozy cs. “Jadi salah apabila kami dibilang mendukung aksi mereka,” katanya. Rencananya, setelah konferensi pers, massa dari Lasykar Umat Islam Solo juga berunjuk rasa menolak eksekusi di Solo.
Dari Bali, para keluarga korban Bom Bali, mendesak pemerintah segera mengeksekusi terpidana terorisme itu. Mereka merujuk pada korban bom Bali I, 12 Oktober 2002 di Legian Kuta yang menewaskan 202 orang dan ratusan orang terluka. Kemudian disusul pada Bom Bali II.
Bahkan menurut salah satu keluarga korban Bom Bali I, Raden Supriyo Laksono, pemerintah sudah berlebihan memberi fasilitas untuk Amrozi cs. "Kami jangan diminta terus bersabar menunggu waktu eksekusi," katan suami Lilis Puspita yang menjadi korban ledakan Bom Bali I.
Pendapat yang sama juga disampaikan Hayati Eka Laksmi. Janda Bom Bali ini tak mau lagi dengar nama Amrozi cs. "Sudah cukup saya menderita, lebih cepat lebih baik. Itu yang kami harapkan," kata istri dari almarhum Imawan Sarjono ini. "Saya ingin pemerintah memperlihatkan wajah jenazahnya kehadapan para korban," katanya.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel
Kriminal
27 Apr 2024
Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Politik
27 Apr 2024
Gibran membantah pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyebutkan Presiden Jokowi dan dirinya sudah masuk ke Golkar
Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Nasional
27 Apr 2024
Koordinator TPDI (Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Petrus Salestinus mengingatkan kepada Kejaksaan Agung agar tidak itu tidak menjadi bahan santapan para pejabat. Sebab,
Selengkapnya
Partner
Saldo DANA Gratis dari Google Untuk Kamu! Aplikasi aman dan menguntungkan, Klaim Sekarang Juga!
Gadget
1 jam lalu
Nikmati saldo DANA gratis dari Google sekarang juga! Temukan cara mendapatkannya melalui artikel ini. Aplikasi aman dan menguntungkan.
Oppo baru saja merilis ponsel terbaru mereka di segmen entry-level, yaitu Oppo A60, yang pertama kali diluncurkan untuk pasar Vietnam. Menawarkan sejumlah Fitur Menarik
Palestina, panggung sejarah penuh konflik. Sejak Mandat Britania hingga Perang Dunia I, konflik antara Israel dan Palestina tumbuh. Perjuangan antara bangsa Arab, Inggris
Unjuk Gigi di Piala Asia Qatar, Ini Sederet Fakta Timnas U-23 Besutan Shin Tae Yong
Ceritakita
2 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 mengunci tiket ke semifinal Piala Asia U-23, setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti dengan skor 11-10.
Selengkapnya
Isu Terkini