Kasus Susu Berbahan Racun

Pejabat Tinggi China Mengundurkan Diri

VIVAnews - Ketua Badan Pengawas Kualitas Produk dan Karantina China mengundurkan diri di tengah merebaknya kasus peredaran susu berbahan kimia berbahaya. Li Changjiang yang bertugas sejak tahun 2001 akan digantikan oleh Wang Yong, pejabat senior
di kabinet. Demikian ungkap kantor berita pemerintah China, Xinhua, Senin 22 September 2008.

Changjiang mundur dengan "restu" dari kabinet. "Badan itu [Badan Pengawas Kualitas Produk dan Karantina] gagal mengatasi kasus ini [kasus susu bermelamin] dan Li Changjiang bertanggung jawab akan masalah ini. Kabinet menerima pengunduran dirinya," kata pejabat kabinet dalam siaran televisi nasional.

Tahun lalu, Changjiang dan pemerintah China berjanji untuk memperbaiki sistem pengawas kualitas produk. Janji itu muncul untuk menarik kepercayaan konsumen dan menjaga pasar luar negeri setelah ditemukan pasta gigi yang mengandung bahan kimia berbahaya, ban kendaraan yang cacat, dan makanan laut (seafood) yang terkontaminasi zat kimia. Selain itu, pada bulan Maret 2007, ditemukan kandungan melamin dalam makanan hewan peliharaan di Amerika Serikat.

Sampai saat ini jumlah korban di daratan China yang jatuh sakit setelah mengonsumsi susu bermelamin hampir 53.000 anak. 104 anak di antaranya sakit parah. Empat korban telah meninggal setelah menderita gagal ginjal.

5 Film Romantis Berlatar Perang Dunia II, Kisah Cinta di Tengah Kekacauan

Sementara itu, di Hong Kong, seorang anak perempuan berusia tiga tahun dirawat di rumah sakit karena menderita batu ginjal setelah mengonsumsi susu merk Yili selama 15 bulan. Yili adalah satu dari 22 produsen susu China yang produknya tercemar melamin.

Berdasarkan pemeriksaan pemerintah China, Sanlu Group Company telah menerima komplain sejak awal Desember 2007 terkait susu formula bayi yang menyebabkan sakit pada bayi. Tes yang dilakukan sendiri oleh Sanlu bulan Juni 2008 menunjukkan bahwa terdapat kandungan melamin dalam produk susu
mereka. Melamin adalah zat kimia yang biasa digunakan untuk membuat plastik. Unsur ini dapat menyebabkan batu ginjal dan kemudian gagal ginjal bagi manusia.

Sanlu sebenarnya telah memperingatkan pemerintah daerah Shijiazhuang, di daerah utara China, basis perusahaan Sanlu pada tanggal 2 Agustus 2008 Begitu pula dengan Fonterra, pemegang 43 persen saham Sanlu dari Selandia Baru telah memerintahkan penarikan produk. Tanggal 6 Agustus 2008, Sanlu menarik produknya dari distributor tetapi tidak dari publik. Olimpiade
Beijingpun berlangsung dari tanggal 8 sampai 24 Agustus 2008. Baru pada tanggal 11 September 2008, Sanlu menarik 700 ton produk susu dari pasaran. Saat itu satu bayi dilaporkan telah meninggal.

"Selama delapan bulan ini, Sanlu tidak memberikan informasi tersebut kepada pemerintah [pusat] dan tidak melakukan penanganan tepat, sehingga keadaan bertambah buruk," kata pejabat kabinet dalam siaran televisi nasional.(ap)

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin

Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024