VIVAnews - PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) akan menawarkan saham terbatas (rights issue) hingga Rp 840 miliar akhir tahun ini. Sebagian besar dana hasil rights issue dianggarkan untuk melunasi utang perseroan.
“Kami berharap rights issue bisa meraup dana sekitar 70 persen dari total utang perseroan,” kata Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio kepada Vivanews di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Rabu, 17 September 2008, pemegang saham menyetujui rencana utang Mitra Rajasa sebesar Rp 1,2 triliun. Berdasarkan jumlah utang itu, dari rights issue diperkirakan mencapai Rp 840 miliar.
Meski demikian, menurut Tito, rencana rights issue masih terus dikaji. Perseroan berharap, permohonan penerbitan saham baru kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bisa diajukan setelah Idul Fitri
Sebelumnya, Mitra Rajasa rights issue sebesar Rp 513 miliar pada Oktober 2007. Perusahaan menerbitkan 1.140 miliar saham bernominal Rp 250 dengan harga penawaran Rp 450 per unit. Selain rights issue, perusahaan juga melepas waran dengan komposisi 15:1.
Seleksi Dua Underwriter
Sementara itu, Mitra Rajasa juga sedang menyeleksi dua pelaksana penjamin emisi (underwriter) untuk memuluskan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) anak usaha, Sabre System International Pte Ltd. Perseroan berharap, Sabre bisa mencatatkan sahamnya (listing) pada kuartal III-2009.
Sabre System International Pte Ltd bergerak dalam bisnis floating production storage offloading (FPSO) dengan kapasitas produksi minyak 10 ribu barel per hari dan 60 juta kaki kubik per hari. Mitra Rajasa telah mengakuisisi 100 persen saham Sabre pada awal 2008. Dana akuisisi berasal dari rights issue pada Oktober 2007.
Tito mengatakan, underwriter yang terlibat dalam seleksi tersebut merupakan perusahaan efek asing, karena Sabre System diharapkan listing di bursa Singapura. ”Sabre sedang bernegosiasi dengan dua pelaksana penjamin emisi asing,” tegas dia. Tito menambahkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk melunasi utang Sabre System.
Dia menjelaskan, Sabre System akan menjadi perusahaan induk (holding) dari Mira International Holdings Pte Ltd (MIH). MIH merupakan perusahaan khusus (special purpose vehicle/SPV) yang dibentuk untuk penawaran tender (tender offer) saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) pascaakuisisi oleh Mitra Rajasa. Mira International yang bergerak di bidang investasi didirikan berdasarkan hukum Singapura pada 10 Agustus 2008.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Praktisi hukum mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan Sandra Dewi terlibat dalam kasus korupsi timah sang suami Harvey Meois yang merugikan negara sampai Rp271 triliun.
Kabar Duka, Ayah King Nassar Meninggal Dunia
JagoDangdut
19 menit lalu
Kabar duka menyelimuti penyanyi dangdut kenamaan King Nassar. Ayahanda tercintanya, H. Ahmad Hasan Sungkar, meninggal dunia pada hari Jumat, 29 Maret 202.
Selengkapnya
Isu Terkini