Dunia Perlu Standarisasi Penanganan Krisis

VIVAnews – Negara-negara di dunia perlu membuat standarisasi untuk menganasi krisis ekonomi global. Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Junior Chamber International (JCI) mengagendakan pembuatan standar itu dalam kongres dunia JCI yang akan digelar di New Delhi, India pada 4 November 2009 mendatang.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

JCI adalah sebuah federasi beranggotakan para profesional dan pengusaha muda sedunia yang berumur antara 18 dan 40 tahun.

“Formatnya nanti akan dibahas, intinya cara keluar dari krisis bersamaan,” kata Senator JCI Yugi Rayanto, setelah menemui Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2008.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Yugi mengatakan, JCI Indonesia siap memfasilitasi pemerintah dalam rangka membantu mengatasi krisis ekonomi global. JCI melihat Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat. Namun, menurut Yugi, dia optimis kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik.

Presiden JCI Indonesia George Iwan Marantika mengatakan, dengan adanya krisis ekonomi ini, dunia perlu memikir ulang konsep globalisasi. George mengatakan, Wapres memberi beberapa saran mengenai penanganan krisis ini, terutama mempertimbangkan prinsip pasar bebas yang masih berlaku.

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet


George menambahkan, JCI akan membawa usulan itu ke kongres dunia, terutama menyangkut keadilan dalam pasar bebas. George berharap dunia bisa memikirkan apakah ekonomi pasar bisa membawa keadilan dan pemerataan ekonomi. Menurut Georga, meskipun JCI mendukung globalisai, JCI tetap menekankan keadilan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

OJK meminta masyarakat untuk tidak panik merespons meningkatnya tensi geopolitik antara Iran-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024