Lola Amaria Duduki Dua Kursi Demi TKI

VIVAnews - Lika-liku kehidupan tenaga kerja Indonesia  (TKI) di Hong Kong, menurut Lola Amaria menarik untuk disimak. Berbeda dengan kisah derita mereka di tempat perantauan yang kerap kita dengar. Hal ini pula yang akhirnya mendorong niat Lola menggarap 'Hong Kong Rhapsody'.

"TKI di Hong Kong diperlakukan lebih baik, gajinya tinggi dan tingkat kekerasan di sana rendah," ungkapnya saat ditemui di Resto Bebek Bali, Taman Ria Senayan, Senin 27 Oktober 2008 petang.

Dalam proyek barunya, Wajah Femina 1997 ini memegang peran ganda. Sebagai bintang utama, Lastri,  plus sutradara. Lola sempat takut tak sanggup menanggung beban dua jabatan sekaligus.

Namun katanya, itu merupakan permintaan produser film, Dewi Umaya Rachman dan Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe 'Letto'. Skenarionya ditulis Titien Wattimena, penulis 'Mengejar Matahari', 'Love' dan 'D'BIJIS'.

Film yang diproduksi oleh Pic[k]Lock Production ini, baru mulai produksi Januari 2009 mendatang. Ceritanya tentang cinta seorang TKI di negeri eks jajahan Inggris tersebut. "Film ini mencakup banyak misi, kebudayaan, sosial, dan humanis. Kita nggak bermaksud mengkritisi pemerintah atau siapapun, ini adalah kebenaran," lanjut aktris kelahiran 30 Juli, 31 tahun silam ini.

Sebelum merancang produksi, Lola dan timnya telah melakukan riset. Sepuluh hari di Hong Kong, September 2008 lalu dinilai mereka belum cukup. "Kita akan  riset dua kali lagi di Hong Kong. " pungkasnya.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024