VIVAnews - Indeks di sejumlah bursa saham utama dunia kembali tergelincir dalam perdagangan Senin, 27 Oktober 2008. Indeks Nikkei di Tokyo, Jepang, turun 6,4 persen ke level 7.162,90.
Itu merupakan penutupan terendah dalam 26 tahun terakhir, atau sejak November 1982. Program penyelamatan yang dilakukan pemerintah Jepang nampaknya gagal menghapus kekhawatiran akan semakin panjangnya resesi global.
Sementara indeks Hang Seng ditutup turun 12,7 persen ke level 11.015,84- penutupan terendah selama lebih dari empat tahun terakhir. Para investor nampaknya enggan untuk kembali membeli saham-saham sekuritas setelah penjualan besar-besaran mingu lalu. Nampaknya mereka khawatir bahwa informasi dari pemerintah mengenai kondisi ekonomi AS pekan lalu akan kembali memicu penurunan harga saham.
Para analis juga menyatakan bahwa penjualan yang dilakukan oleh para manajer investasi, sebagai jaga-jaga pencairan dana oleh nasabah, juga mengakibatkan penurunan.
“Kami melihat banyak sekali saham-saham dijual dengan panik,” kata Peter Lai, manajer investasi DBS Vickers di Hong Kong. “Orang-orang hanya berusaha melakukan likuiditas. Tidak ada yang bisa memprediksi di mana dasarnya,” lanjut Lai.
Hanya indeks Kospi di Korea Selatan yang nasibnya sedikit lebih baik dengan penutupan di level 946,45 (naik 0,8 persen dari level sebelumnya). Naiknya saham di Korea Selatan kemungkinan terjadi berkat adanya pemangkasan tingkat suku bunga.
Sementara di Cina, indeks acuan Shanghai Composite kehilangan 116,27 poin (6,3 persen) ke level 1.723,35. Angka itu merupakan penurunan 72 persen dari angka puncak yang diraih sekitar setahun lalu.
“Kepanikan menyebar lebih cepat daripada yang kita perkirakan. Seolah-olah setiap orang ingin menjadi pelari yang tercepat dengan melewati jalan keluar yang terbaik,” kata Feng Yuming, analis untuk Sekuritas Oriental di Shanghai.
Indeks bursa saham di Filipina juga merosot 12,3 persen ke level 1.713,83, menyebabkan perdagangan dihentikan sementara selama 15 menit. Kehilangan terbesar di bursa saham Filipina sejak Februari 2007. (AP)
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
