Sekolah Politik Caleg Artis PAN (1)

Artis Belajar Politik ke Cipaku

VIVAnews - Suatu siang yang terik, sebuah mobil Nissan Grand Livina berwarna hitam menepi di depan rumah berlantai 3 di Jalan Cipaku Nomor 18. Penumpangnya, seorang wanita bergaun merah, turun dari pintu tengah. Kakinya yang jenjang terjulur lebih dulu ke luar. Rambut panjang hitamnya tergerai. Wanita itu kemudian berjalan menuju pintu utama rumah. "Kok tidak minta izin ambil gambar saya," kata sang wanita itu kepada kamerawan VIVAnews yang sibuk mengambil gambarnya. Wanita itu Maylaffayza Wiguna. Seorang pemain biola.

Tak lama setelah Mayla, begitu panggilannya, merapat sebuah mobil Toyota Alphard berwarna hitam di halaman rumah yang tak berpagar itu. Pintu mobil Jepang itu bergerak membuka secara otomatis. Penumpangnya Adrian Maulana, seorang aktor. Adrian menebarkan senyumnya saat keluar mobil. Seperti halnya Mayla, Adrian yang mengenakan kemeja lengan pendek itu pun terlihat terburu-buru memasuki rumah. "Nanti saja ya wawancaranya," kata Adrian.

"Tak seperti biasanya, mereka pada terlambat datangnya," kata Gebi, petugas parkir di rumah itu. Para artis ini biasanya sudah ramai datang sebelum pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat. Namun, entah mengapa, siang ini, Selasa, 21 Oktober 2008, mereka kompak terlambat.

Tak lama setelah Adrian, tibalah secara berurutan Eko Patrio, Henidar Amroe, Derry Drajat, Ikang Fawzi, Tito Soemarsono, dan Marini Zumarnis. Lahan parkir rumah itu penuh. Mobil membeludak memenuhi badan jalan. Hanya tersisa ruas bagi satu kendaraan di jalanan kompleks perumahan elit Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu.

Mereka semua terburu-buru memasuki rumah bercat kuning krem itu. Tampak sejumlah orang sudah menyambut mereka begitu membuka pintu. VIVAnews pun mengikuti masuk. Pendingin ruangan membuat suhu di dalam terasa nyaman. Tampak sejumlah orang bekerja menghadap komputer. Kami naik ke lantai dua, melalui tangga yang di sebelah kanan rumah. Sebuah foto calon presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam bingkai setinggi hampir 1 meter menyambut kami. Begitu menoleh ke kanan, tampak logo berwarna kebiruan dengan tulisan 'Charta Politika' tertempel di dinding.

Semua artis ini menuju sebuah ruangan di balik logo itu. Ruangan tersebut ditata seperti ruang pertemuan untuk 10 peserta. Kursi-kursi yang empuk disusun melingkar membentuk huruf U. Semua kursi menghadap ke 5 buah layar monitor liquid crystal display (LCD) berukuran 30 inci yang tertempel di dinding. Satu monitor yang terbesar berada di tengah. Di sisi samping ruangan, terdapat lagi 10 monitor LCD berdimensi 15 inci menempel di dinding. Di sudut ruangan, sudah duduk dua orang pria yang akan menjadi pemandu acara, Direktur Eksekutif Charta Politika, Bima Arya Sugiarto, dan analis politik Burhanuddin. Inilah sekolah politik bagi artis yang menjadi calon-calon anggota legislatif.

Adalah Partai Amanat Nasional yang berinisiatif mengadakan pembekalan bagi artis-artis ini. PAN mengontrak Charta Politika, yang memiliki kompetensi di bidang riset politik, "Untuk membantu PAN dalam meningkatkan perolehan suara PAN di kalangan anak muda. Kedua, PAN juga meminta membantu meningkatkan kapasitas calon legislatif. Maka diadakan acara ini sehingga kedua permintaan itu dipenuhi," jelas Bima Arya.

Dalam hitungan Bima, ada 23 calon dari Partai Amanat Nasional yang harus dibekali lembaga yang berdiri April 2008 lalu itu. Tidak semuanya artis atau tidak semua calon PAN yang artis harus mengikuti sesi materi di Charta Politika. Wanda Hamidah misalnya, adalah artis yang tidak perlu didampingi lagi karena sudah lama aktif menjadi anggota PAN.

Dan kelas pada Selasa siang ini bukan yang pertama kali. "Sejak 2,5 bulan lalu. Sudah 11 kali pertemuan. Kita mencoba dengan berbagai materi, seminggu dua kali. Sekarang sudah tiga perempat, sudah hampir beres," kata analis politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, yang juga ikut memberikan pembekalan pada artis-artis itu.

Mau tahu apa saja materi pengajaran yang diterima para artis? Simak laporan berikutnya.

Gibran Diberi Wejangan Ma'ruf Amin: Presiden dan Wakil Presiden Harus Kompak
Kick Off Baligivation Festival 2024

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024