VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada transaksi Senin, 27 Oktober 2008. Indeks terkoreksi 59,3 poin (4,76 persen) ke level 1.185,55. Sementara itu, indeks bursa Asia bergerak variatif pagi ini.
Pergerakan indeks masih dibayangi kondisi bursa global dan regional akibat krisis keuangan di Amerika Serikat. Selain itu, sentimen positif domestik diperkirakan belum mampu mendorong indeks untuk menguat kembali.
“Indeks masih berpotensi tertekan hingga di bawah level 1.200,” kata analis sekuritas asing David Cornelis kepada VIVAnews di Jakarta.
Pada transaksi Jumat 24 Oktober 2008, indeks rontok ke level 1.244,86 atau melemah 92,34 poin (6,9 persen).
Menurut David, saat ini, belum ada katalis yang mampu mendorong indeks bergerak kembali ke teritori positif. Krisis likuiditas yang dikhawatirkan menjadi krisis keuangan global diperkirakan masih memberi tekanan dan efek yang berlebihan (overshooting) bagi pelaku pasar untuk bertindak irrasional.
Pada transaksi Jumat waktu AS, atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, indeks Dow Jones kembali terkoreksi 312,3 poin (3,59 persen) ke level 8.378,95.
Sementara itu, indeks bursa kawasan Asia dibuka bervariasi pagi ini. Indeks Nikkei 225 menguat 39,14 poin (0,51 persen) menjadi 7.688,22, Hang Seng melemah 245,63 poin (1,95 persen) ke posisi 12.372,75, dan Kospi naik 2,18 poin (0,23 persen) ke level 940,93.