Rizal Ramli: Indonesia Menuju Krisis Jilid II

VIVAnews – Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan melihat kondisi perekonomian saat ini, Indonesia sedang menuju krisis jilid II. Salah satu penyebab, katanya, kebijakan ekonomi Indonesia masih menggunakan kebijakan Orde Baru yang dibungkus baru.

"Kebijakan ini hanya akan membuat kemiskinan masyarakat Indonesia," katanya dalam orasi politiknya di Gedung Kartini, Jakarta, Sabtu 25 Agustus 2008. Indonesia, kata Rizal, juga masih menggunakan model ekonomi buatan International Monetery Fund dan Bank Dunia yang menggiring Indonesia ke neokolonialisme.

Buktinya, kata Rizal, ada kebijakan Indonesia yang digadaikan kepada pada luar negeri. "Peraturan diijonkan demi pinjaman US$ 400 juta," katanya. Contoh lain, Undang-undang Minyak dan Gas Bumi, katanya, dibuat konsultan USAID, draft dibuat oleh USAID, dan lantas distempel oleh Dewan.
 
Salah satu pasal undang-undang itu, katanya, mengatur negara hanya boleh mengambil 25 persen dari cadangan gas yang ada. Untuk memperbaiki hal ini, Rizal mengusulkan agar pemerintah melakukan renegosiasi kontrak tambang tersebut.
 
Penguasaan ekonomi juga timpang. Rizal mengatakan lima belas persen ekonomi dikuasai oleh konglomerat yang menguasai ribuan perusahaan. Sementara sisanya ekonomi kecil. Indonesia katanya, harus menyarahkan kebijakan ekonomi pada pasar. "Dorong ekonomi lemah menjadi ekonomi menengah," katanya.




Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024