Boediono: Apa Istimewanya Rupiah 10.000/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah terus bergerak melemah beberapa hari ini, bahkan mendekati Rp 10.000 per US$.

Namun, Gubernur Bank Indonesia Boediono tidak mengkhawatirkan jika kurs rupiah menembus Rp 10.000 per US$. "Apa istimewanya 10 ribu per US$," katanya di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2008.

PKB dan PKS Sepakati Koalisi di Pilkada Serentak 2024, Khususnya di Jateng dan Jatim

Pagi ini, kurs rupiah diperdagangkan di kisaran level 9.920-9.970 per US$. Bahkan, siang rupiah sudah nyaris Rp 10.000 per dolar, yakni diperdagangkan di level 9.998 per US$ di pasar spot antar bank Jakarta.

Menurut Boediono, BI tidak bisa melawan arus besar. Namun, dia mengingatkan jika membandingkan rupiah dengan mata uang lain memang tidak jauh berbeda. "Memang begitu gelombangnya sekarang."

Meski begitu, BI memastikan akan tetap memantau pergerakan kurs rupiah. "Kami selalu berada di pasar. Jangan sampai melonjak-lonjak."

Gubernur BI mengakui melemahnya kurs rupiah memang bisa menggerus cadangan devisa. Hingga akhir September, cadangan devisa Indonesia masih sekitar US$ 57 miliar.

Namun, situasi tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia. Boediono menekankan likuiditas dolar di semua negara berkurang karena dibawa kembali ke negara asalnya.

Dia menjelaskan saat ini situasi global menghadapi dua hal, yakni soal krisis keuangan terkait dengan kekeringan likuiditas, terutama devisa. Kedua, soal resesi ekonomi dunia.

Boediono berharap, untuk kasus yang pertama, diharapkan bisa selesai dalam jangka pendek sehingga situasi bisa tenang kembali. Sedangkan, soal resesi ekonomi yang dikhawatirkan berdampak panjang sehingga bisa mengganggu sektor riil.

Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies
Ilustrasi wanita/skincare/kecantikan.

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya

Skincare tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki masalah kulit yang sudah ada, tetapi juga untuk mencegah timbulnya masalah baru.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024