VIVAnews – Antisipasi mudik para buruh migran melalui Batam, Kepulauan Riau polisi memperketat penjagaan di pintu-pintu perbatasan. Kepala Kepolisian Riau Brigadir Jenderal Indradi Thanos mengatakan polisi sudah berkoordinasi dengan petugas lalu lintas perbatasan dalam rangka persiapan pengamanan buruh migran.
” Jangan sampai diriyaugikan dan dimanfaatkan orang-orang seperti calo,” kata Indradi kepada VIVAnews, Jumat 19 September 2008. Kerjasama juga dilakukan dengan petugas haluan di Singapura dan Malaysia untuk menghitung jumlah buruh migran yang melintasi perbatasan.
Antisipasi arus balik juga akan dilakukan, terutama mencegah buruh migran ilegal ke luar negeri melalui Batam. ”Kami lakukan pengetatan, pengecekan, dan razia rumah-rumah kos termasuk tempat penampungan buruh migrant,” kata mantan Direktur IV Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Markas Besar Polisi itu.
Namun, Indradi belum menyebutkan berapa jumlah polisi yang akan disiagakan untuk mengamankan perbatasan. ”Masih kita hitung,” katanya.
Batam bakal ramai jadi jalur perlintasan mudik. Sebagian buruh migran di Malaysia memilih mudik melalui Batam menyusul kenaikan harga tiket pesawat terbang Kuala Lumpur-Jakarta. Dari Malaysia mereka masuk melalui Batam, kemudian transit atau meneruskan perjalanan tetap dengan kapal laut atau pesawat terbang ke Surabaya atau Mataram.
