VIVAnews - Heboh kasus mutilasi tidak hanya melanda Indonesia. Publik di kota Jackson, Amerika Serikat (AS), juga tercengang dengan kasus mutilasi yang merugikan seorang laki-laki. Pelakunya? Bukan manusia, melainkan seekor - atau mungkin segerombolan - tikus.
Loh, yang jadi korban siapa? Ternyata bukan pula manusia, melainkan segepok uang kertas pecahan 20 dolar.
Total kerugian yang diderita si pemilik uang akibat kasus mutilasi itu sebesar US$ 1.000 (sekitar Rp.10 juta kalau menurut kurs rupiah hari ini, 23 Oktober 2008). Dugaan sementara, gepokan uang kertas tersebut berhasil dihancurkan oleh tikus karena disimpan di dalam sebuah tas berbahan vinil yang tidak ditutup resleting. Sudah begitu uang tersebut ditaruh begitu saja di atas meja dan jatuh entah ke mana saat cuaca buruk Maret lalu.
Kumpulan uang tersebut akhirnya ditemukan kembali, namun banyak yang sudah tercabik-cabik oleh gigitan tikus. Tak mau menyerah, pria tersebut Agustus lalu membawa uang yang rusak beserta tasnya ke Bank Negara First Missouri di Kota Jackson dengan harapan bisa ditukar.
Harapan si pemilik uang mungkin bisa terkabul, namun dengan terlebih dahulu merepotkan petugas bank. Manajer bank, Michelle Johns, Rabu 22 Oktober 2008, mengungkapkan bahwa dia dan dua staf menemukan kotoran tikus dan bulu burung di dalam tas yang menyimpan uang rusak tersebut.
Mereka kini berjuang keras menyambung kembali potongan-potongan uang yang termutilasi itu. Pasalnya, pihak percetakan uang negara menyarankan John agar semua nomor seri uang kertas yang rusak tersebut harus lengkap supaya bisa ditukar. Selain itu, semua bukti mutilasi termasuk kotoran tikus dan bulu burung juga harus dibawa ke Washington DC untuk diteliti. Johns mengungkapkan semua uang kertas rusak tersebut bernilai sekitar US$1.000. (AP)
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan
Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.
