VIVAnews. Kecelakaan kereta “Metrolink” di kota Los Angeles, Amerika Serikat (AS), pekan lalu ternyata akibat masinis yang sibuk meladeni pesan singkat (sms) di telepon selulernya saat bertugas.
Tabrakan antara “Metrolink” dengan kereta barang “Union Pacific” terjadi di distrik Chatsworth, mengakibatkan 25 orang tewas, termasuk masinis, dan lebih dari 130 orang luka-luka.
Maka pemerintah negara bagian California mengeluarkan perintah darurat, Kamis 18 September 2008, dengan melarang jurumudi kereta api menggunakan telepon seluler ketika bertugas.
Larangan tersebut sebenarnya sudah lama diterapkan beberapa perusahaan kereta api, termasuk Metrolink. Tapi Ketua Komisi Fasilitas Umum, Michael R.Peevey, mengatakan bahwa aturan tersebut sudah diabaikan. Tak ada peraturan federal mengenai penggunaan telepon seluler oleh pegawai kereta api dan sampai hari Kamis 18 September 2008,di California tak ada aturan tentang itu.
Richard Clark, Direktur Komisi Perlindungan dan Keamanan Konsumen, mengungkapkan bahwa sudah dua kali kecelakaan transportasi di California diakibatkan penggunaan telepon seluler. Tapi dia menolak berkomentar mengenai peranan yang lebih spesifik sampai penyelidikan tuntas.
Menurut peraturan baru yang telah disetujui di San Francisco, pelanggar bisa dikenai denda US$ 20 ribu atau ijin operasionalnya dicabut bila ketahuan menggunakan telepon seluler saat menjalankan kereta.
"Tindakan hari ini untuk melindungi masyarakat,” kata Peevey. “ Ini adalah langkah pertama yang sederhana menuju upaya yang lebih besar untuk meningkatkan keselamatan kereta api,” lanjut Peevey seperti dikutip surat kabar The LA Times.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) meminta rekaman percakapan telepon seluer milik Robert Sanchez, masinis kereta, setelah dua orang remaja penggemar kereta mengatakan mereka saling berkirim sms dengan Sanchez sebelum kecelakaan terjadi.
Pernyataan NTSB yang dikeluarkan Rabu malam 17 September 2008, tidak mengungkapkan berapa sms yang dikirim ke telepon seluler Sanchez sebelum kecelakaan terjadi. Masalahnya, telepon seluler Sanchez tak bisa ditemukan diantara puing-puing kereta yang sudah hancur itu.
Dalam wawancara dengan KCBS-TV pekan lalu kedua remaja itu mengaku menerima sms dari Sanchez pukul 16.22, atau semenit sebelum tabrakan. (AP)
