Prediksi

Indeks Menanti Sentimen Positif

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada transaksi Kamis, 23 Oktober 2008, diprediksi masih terkoreksi. Sebab, pasar global dan regional terpuruk. Sedangkan aksi pembelian kembali saham (buyback) domestik, dinilai bukan lagi menjadi pemicu utama pergerakan indeks.

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting

"Indeks kembali menanti sentimen positif," kata analis PT Syailendra Securities Lanang Trihardian kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2008.

Pada transaksi Rabu, indeks terkoreksi 60,41 poin (4,19 persen) ke level 1.379,74 dari perdagangan Selasa, 21 Oktober 2008, yang berada di level 1.440,15 atau naik 13,21 poin (0,92 persen). 28 saham menguat, 145 terkoreksi, dan stagnan 38 saham, serta tidak terjadi transaksi 249 saham. Volume saham berpindah tangan 1,52 miliar unit senilai Rp 1,56 triliun.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Menurut Lanang, sentimen negatif bursa global dan regional  diperkirakan bisa mendorong kembali indeks ke zona merah.  Apalagi, harga minyak mentah dunia yang turun turut memicu pelemahan harga komoditas yang berimbas negatif pada pergerakan saham-saham komoditas, baik tambang, minyak, dan gas.

Di bursa Asia, indeks Nikkei 225 terkoreksi 631,56 poin (6,79 persen) menjadi 8.674,69, Hang Seng melemah 774,57 poin (5,15 persen) ke posisi 14.266,6, dan Straits Times turun 92,94 poin (4,84 persen) ke posisi 1.827,85.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Dia menambahkan, sentimen positif domestik seperti aksi buyback saham plat merah maupun emiten swasta yang mulai berkurang, serta keluarnya laporan kuartal III-2008 sejumlah emiten yang tidak di atas ekspektasi pasar diperkirakan turut menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar modal untuk kembali meramaikan di bursa saham. “Jadi, indeks Kamis cenderung terkoreksi dengan kisaran  1.300-1.440,” ujar Lanang.

Analis Optima Securities Ikhsan Binarto juga berpendapat, indeks hari ini cenderung melanjutkan pelemahan. Sebab, indeks kembali terkoreksi hingga 60 poin pada perdagangan Rabu, dengan transaksi yang tipis hanya mencapai Rp 1,5 triliun setelah sehari sebelumnya menguat. "Pergerakan indeks terbukti belum mampu menghadang sentimen negatif berita-berita luar, seperti turunnya harga komoditas dan penurunan bursa Asia," jelasnya.

Investor kata dia, juga masih menanti (wait and see) dibukanya penghentian sementara atau suspensi saham grup Bakrie, khususnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. "Sepertinya, indeks Kamis, masih berpeluang melemah di level batas  bawah 1.350 dan batas atas 1.420," ujar Ikhsan.

Rekomendasi Saham
Lanang Trihardian merekomendasikan, akumulasi saham-saham emiten yang bakal menggelar aksi korporasi seperti PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN). ISAT kata dia, terkait rencana penawaran tender (tender offer). Sedangkan BYAN, seiring rencana perseroan yang menjalin kerja sama dengan investor asing asal Singapura.

Sementara itu, Ikhsan Binarto menyarankan, koleksi saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan Bayan Resouces. Saham-saham itu, kata dia, selain secara teknis berpeluang menguat, kinerja tahun ini diproyeksikan positif. "Rencana buyback lanjutan juga masih menjadi pemicu pembelian saham," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya