VIVAnews – Lazio harus bertandang ke kota Milan untuk melakoni partai berat pertama mereka di lanjutan Serie-A, Minggu, 21 September 2008.
AC Milan sebagai tuan rumah bukan lawan enteng buat Biancocelesti. Pasalnya, klub biru langit itu tak pernah menang di San Siro, sembilan tahun terakhir.
Kali terakhir Lazio menekuk Milan di kandangnya terjadi pada 1989. Saat itu pelatih Carlo Ancelotti masih bertindak sebagai pemain.
Keunggulan 1-0 Lazio itu pun bukan lahir dari kaki pilar-pilar Biancocelesti. Melainkan hasil bunuh diri Paolo Maldini yang masih berusia 21 tahun.
Namun, kali ini pasukan Delio Rossi menjanjikan penampilan baru timnya. Dua kali kemenangan dalam dua partai, plus menempatkan Mauro Zarate sebagai top skorer dengan tiga gol.
Zarate kembali diharapkan menjebol gawang Dida. Duetnya dengan Goran Pandev sedang menanjak naik dan mulai terlihat padu. Pandev sendiri juga punya obsesi mencetak gol di San Siro. Kegagalan menaklukkan Milan ketika ia masih berseragam Inter selama tiga tahun menjadi alasannya.
“Kami pergi ke San Siro dengan tujuan meraih kemenangan. Saya merasa kami bakal bisa sangat merepotkan, bahkan memenangkan laga,” ujar Pandev.
Rossoneri sendiri juga tak bisa dianggap enteng. Pasukan Ancelotti baru saja menang 3-1 atas FC Zurich dalam lanjutan Piala UEFA, Kamis dini hari, 19 September 2008.
Sebelumnya Milan tak pernah menang dalam laga persahabatan maupun Serie A. Masih teringat bagaimana pasukan Carletto dipermalukan tim promosi Bologna 1-2 di Milan.
Genoa bahkan menampar klub 17 kali peraih scudetto itu dengan skor 2-0 di Luigi Ferraris. Kemenangan di UEFA jadi motivasi ter sendiri buat Kaka cs.
Minggu besok Lazio diperkirakan akan turun full team dengan formasi 4-3-3. Pandev dan Zarate akan mengapit Mauri di lini depan.
Sedangkan Milan masih dengan formasi 4-4-2, minus Andrea Pirlo yang cedera. Namun, Pato dan dan Borrielllo, bila diturunkan, sudah mulai menunjukan tajinya dengan mencetak masing-masing satu gol di Piala UEFA.
PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran
PKS menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Anies-Cak Imin terkait sengketa Pilpres 2024.
