VIVAnews - Kasus dugaan korupsi impor minyak mentah Zatapi asal Malaysia berbuntut penggeledahan ke Kantor Pusat Pertamina. Kendati demikian, Pertamina meminta semua pihak mengedepankan praduga tak bersalah.
"Pakailah asas praduga tak bersalah," pinta Direktur Utama Pertamina Ari Sumarno di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Oktober 2008. Ari menyayangkan, informasi yang dinilai tidak berimbang soal pemberitaan penggeledahan kasus impor Zatapi.
Ditegaskan lagi oleh Ari, bahwa impor minyak mentah Zatapi itu tidak merugikan pemerintah. Pemilihan Zatapi justru karena harganya lebih murah dan pemerintah lebih bisa berhemat. "Seolah-olah Pertamina telah melakukan tindak pidana korupsi dan dengan demikian menyebabkan terbentuknya opini masyarakat, telah terjadi penyimpangan," kata Ari.
Kasus ini mencuat lagi setelah Direktorat III Tindak Pidana Korupsi Markas Besar Kepolisian RI menggeledah Kantor Pusat Pertamina. Dalam penggeledahan yang terkait kasus impor minyak mentah Zatapi ini, polisi menyita dokumen pengadaan minyak mentah.
Sebelumnya, impor ini dipersoalkan sejumlah kalangan, Dewan komisaris Pertamina juga pernah mempertanyakan dokumen asal barang (sertificate of origin), uji sampel dan transparansi harga dari impor minyak Zatapi. Sebabn, harganya lebih mahal yakni sekitar US$ 11,7 per barel. Padahal, bila Pertamina tidak mengimpor Zatapi akan berhemat sebesar 5 juta dollar Amerika Serikat.
5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa
AS Roma berhasil menumbangkan AC Milan dengan skor 2-1 dalam Perempat Final Liga Europa leg kedua di Stadion Olimpico pada Jumat dini hari tadi, 19 April 2024.
