VIVAnews – Dengan alasan meningkatkan keselamatan penumpang, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengusulkan masinis kereta api minimal berpendidikan diploma (D3), tidak hanya lulusan Sekolah Teknologi Menengah (TM) jurusan mesin.
Ketua Forum studi kereta api MTI, Joko Setiawarno mengatakan pendidikan lebih tinggi akan membuat pemikiran masinis lebih maju.
”Karena yang sekarang ini membolehkan penumpang masuk lokomotif,” kata Joko dalam diskusi tentang Evaluasi Angkutan Lebaran 2008 di Lantai VIII Menara Eksekutif, Jalan Thamrin, Jakarta.
Meski atas dasar kasihan, kebiasaan menaikan penumpang dalam lokomotif yang jadi kebiasaan masinis beresiko mengorbankan keselamatan penumpang.
Menurut Joko, penggunaan kereta api sebagai angkutan barang dan perlu ditingkatkan untuk mudik 2009. Hal itu untuk mengurangi penggunaan sepeda motor, apalagi yang nekad berboncengan tiga orang. ”Kereta api juga lebih efisien,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum MTI, Bambang Susantono mengakui mudik 2008 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. ”Dengan pemberian informasi yang baik, yaitu dengan bekerjasama dengan media,” katanya. *Laporan Reporter Magang VIVAnews, Ruth Marsinta