Perang Melawan Terorisme

Suku-suku di Pakistan Kini Memerangi Taliban

VIVAnews – Setelah lama dinanti-nanti, suku-suku terpencil di Pakistan akhirnya angkat senjata memerangi teroris al-Qaeda dan milisi Taliban, yang selama ini bersembunyi di dekat perbatasan Pakistan-Afganistan. Perubahan sikap tersebut berkat upaya dari militer Pakistan dan mereka yakin perlawanan itu akan berhasil.

Para laskar dari suku-suku tersebut kian gencar menyerang para milisi Taliban yang kini sudah diangggap sebagai ancaman. Kesungguhan para suku memerangi Taliban dan al-Qaeda sudah terlihat dalam beberapa hari terakhir.

Dua anggota suku Minggu lalu, 12 Oktober 2008, tewas saat membantu pasukan pemerintah menyeranng posisi-posisi simpatisan Taliban di kawasan Bajur. Pejabat pemerintah Pakistan, Jamil Khan, mengungkapkan bahwa helikopter-helikopter militer memborbardir bunker-bunker milisi sehingga menewaskan sedikitnya sepuluh orang. Selain itu dalam sejumlah pertempuran lain, 15 orang yang dicurigai sebagai milisi juga terbunuh.

Jumat pekan lalu, 10 Oktober 2008, seorang pengebom bunuh diri beraksi sehingga menewaskan lebih dari 50 anggota suatu suku saat berkonsolidasi membentuk pasukan. Selain itu dalam beberapa hari terakhir, delapan anggota suku yang diketahui sebagai pro-pemerintah dipancung.

Maka, dengan mendorong suku-suku terpencil membentuk laskar bersenjata, pemerintah Pakistan kini tengah memanfaatkan kemarahan para suku yang anggotanya dibunuh oleh para milisi pemberontak Pakistan maupun asing di dekat perbatasan Pakistan-Afganistan. Pasalnya, di kawasan itulah Osama bin Laden dan para dedengkot al-Qaeda diduga bersembunyi dari kejaran pasukan multinasional pimpinan Amerika Serikat. 

“Para Taliban menyebut diri mereka Muslim, namun mereka malah terlibat dalam semua tindak kejahatan,” kata Malik Mohammad Habib, pemimpin suku Salarzai, salah satu dari yang terbesar diantara lima suku yang membentuk laskar bersenjata dalam beberapa pekan terakhir. “Kami ingin mereka segera keluar dari wilayah kami,” kata Habib, yang mengaku memiliki 15.000 anggota laskar.

Namun tidak ada data rinci berapa banyak laskar yang dikerahkan membantu pasukan pemerintah di garis depan. Mereka terlihat sudah bersama-sama berpatroli dengan tentara pemerintah, bahkan sudah ikut dalam baku tembak. Namun tugas utama para laskar adalah menjaga wilayah-wilayah yang telah dibersihkan pasukan pemerintah dari gangguan milisi.

Shuja Nawaz, seorang pengamat keamanan Pakistan, menilai bahwa kesediaan para suku untuk angkat senjata dipicu oleh ketidaksenangan mereka dengan keberadaan milisi Taliban dan al-Qaeda. Namun Nawaz meminta pemerintah segera melakukan tindakan lanjutan dengan membangun infrastruktur seperti jalan, sekolah, serta program pembangunan yang bisa membantu penghidupan para suku terpencil.

“Cara ini merupakan kelanjutan dari tradisi kolonial Inggris yang menyogok para suku zaman dulu,” kata Nawaz. Namun di masa lalu cara-cara sogokan untuk memperoleh loyalitas dari para suku seringkali gagal. 

Namun ada juga yang khawatir karena laskar-laskar tersebut di masa depan bisa saling bertikai atau bahkan menyerang balik pemerintah.
“Kita sedang membentuk suatu tatanan masyarakat yang sangat terkotak-kotak yang tidak bisa dijamin bagi stabilitas wilayah mereka,” kata Rustam Shah Mohammad, mantan duta besar Pakistan untuk Afganistan dan kini menjadi pengamat politik. “Menurut saya, ini akan mengarah ke situasi yang sangat membingungkan terkait dengan penegakan hukum dan tatanan,” lanjut Rustam. (ap)

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi
Ilustrasi tenggelam

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Seorang bocah perempuan berinisial S berusia enam tahun tewas tenggelam ketika berenang di kolam renang yang berlokasi di kawasan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024