Bom Timika

Kapolda: OPM Jadi Target Operasi

VIVAnews – Kepolisian Daerah Papua akan menjadikan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai target operasi terkait serangkaian ledakan di Timika, Papua. Tindakan itu menyusul pernyataan Komandan Kompi III Kali Kabur/Kali Kopi Timika Papua, Buryam Tabuni  di harian Sinar Harapan yang menyatakan kelompoknya, Tentara Pembebasan Nasional (TPN) OPM pimpinan Kelly Kwalik, bertanggungjawab.

Mobil Sedan Ludes Hangus Terbakar di SPBU Ngadirojo Wonogiri, Polisi Langsung Olah TKP

Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal FX Bagus Ekodanto mengatakan pengakuan itu masih sebatas omongan di koran.  ”Kalau benar dia kita cari dia. Kita jadikan target operasi,” ujarnya dalam wawancara dengan VIVAnews, Rabu, 17 September 2008.

Pengakuan OPM tak membuat penyelidikan berhenti. Selain memeriksa 29 saksi, polisi juga menelisik bahan peledak yang digunakan pelaku.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

Bagus mengatakan sekitar pukul 14.00 hari ini Kepala Pusat Laboratorium dan Forensik Markas Kepolisian akan mengumumkan kepastian jenis bahan peledak yang akan mengungkap kelompok mana yang sebenarnya bertanggungjawab.

Bom meledak di depan Bandara Moses Kilangin, Timika, Minggu, 14 September 2008 pukul 22.30 waktu setempat. Ledakan terjadi tepat di samping gardu induk listrik milik PT Freepot Indonesia di Jalan Freeport Lama Mile 21. Suara ledakan terdengar hingga radius empat kilometer.

Pendidikan Inklusif: Menakar Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia

Sebelumnya dua ledakan juga meneror Timika. Yang pertama terjadi di Mile 39 pada Kamis, 11 September 2008 pukul 11.30. Ledakan bom, berupa mortir yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah itu mencoba merusak jembatan di Kali Kabur Sungai Otomona yang menghubungkan Timika dengan Tembagapura. Ledakan kedua terjadi Jumat, 12 September dini hari dengan menggunakan mortir terjadi di dekat penampungan solar milik PT Freeport Indonesia di Mile 50.

Spekulasi siapa dibalik rentetan peristiwa itu tak hanya mengarah ke OPM tapi juga polisi dan TNI karena ada kemiripan senjata dengan yang sering digunakan dua institusi itu. Bagus mengatakan polisi tidak berani berasumsi tanpa didasari bukti kuat. ”Orang bisa saja membuat satu argumen, kami tidak berani,” ujarnya.

Kecelakaan helikopter militer di Malaysia, 10 orang tewas

2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan

Menhan Malaysia Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin mengatakan insiden tabrakan helikopter militer mengakibatkan tewasnya 10 anggota AL Malaysia

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024