Bali Terlambat Antisipasi Perubahan Iklim

VIVAnews - Bali menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim Dunia atau United Nation Framework on Climate Change Convention (UNFCCC)  pada Desember 2007 lalu, namun gerak Pulau Dewata menghambat dampak perubahan iklim dinilai lamban.

Pemerintah Bali baru menyusun rencana aksi menghadapi perubahan iklim pada Desember 2008. "Seharusnya dilakukan saat menjadi tuan rumah.  Selama setahun ini Bali tak berbuat apa-apa untuk isu lingkungan ini," kata Aktivis Conservation Internasional Indonesia,  I Made Iwan Dewantama, Selasa 16 Desember 2008.

Selain itu, Iwan juga mengkritik penyusunan anggaran pada bulan Desember itu. Dia bilang itu tak tepat, sebab anggaran belanja daerah 2009 sudah ketuk palu. Karena itu dia meragukan pelaksanaannya.  "Padahal dalam menggarap isu climate change, kita berpacu dengan waktu," katanya.

Pemerintah Bali juga sedang menyusun rencana aksi menghadapi perubahan iklim secara jangka panjang, sampai 2050. Rencana aksi ini disusun meliputi bidang kehutanan dan pertanian, infrastruktur, perindustrian, serta perhubungan.
 
Kepala Badan Lingkungan Hidup Bali, I Gede Putu Wardana, mengatakan, rencana aksi dibentuk untuk mensinergikan segala upaya mengahadapi perubahan iklim.

"Perubahan iklim yang saat ini menimpa Bali cukup mengkhawatirkan. Mempengaruhi semua aspek kehidupan ekonomi masyarakat," kata dia dalam Workshop Rencana Aksi Daerah Bali menghadapi Perubahan Iklim, di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Selasa 16 Desember 2008.
 
Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup Bidang Teknologi dan Pembangunan Berkelanjutan, Dana A. Kartakusuma, mengatakan semua daerah wajib menyusun rencana aksi menghadapi perubahan iklim.

"Rencana ini penting untuk menajan laju pemanasan global," katanya. "Naiknya permukaan air laut sebagai dampak pemanasan global, terancam merendam pulau-pulau di Indonesia."

Laporan: Wima Saraswati-Bali

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024