Konflik Politik Thailand

Kerusuhan Bangkok Tambah Parah, Ratusan Luka

VIVAnews – Dua demonstran harus kehilangan kaki masing-masing akibat ledakan tabung gas air mata dalam lanjutan kerusuhan di depan kompleks gedung parlemen Thailand di Bangkok yang dimulai sejak Selasa pagi, 7 Oktober 2008. Selain itu, lebih dari seratus orang luka-luka. Polisi Bangkok menembakkan gas air mata ke arah para demonstran untuk membuka jalan keluar bagi para anggota parlemen. Hal itu dilakukan karena para demonstran berusaha mencegah anggota parlemen keluar dari lingkungan gedung.

Para saksi mengaku mendengar suara tembakan. Namun, belum jelas siapa yang melancarkan tembakan tersebut. Beberapa polisi membawa senapan, dan seorang reporter Televisi Berita AP melihat seorang demonstran juga membawa pistol. Bentrokan itu melukai 118 orang, termasuk beberapa polisi. Sebanyak 24 korban di antaranya mengalami luka serius. Demikian dikatakan Petpong Kumtonkitjakarn, petugas kesehatan dari Erawan Medical Center. Menurut Letnan Thirapol Pokpong, satu korban dari pihak polisi memerlukan operasi karena mendapat tikaman benda tajam di bagian perut.

Sementara itu, Ratu Sirikit, permaisuri Raja Bumibol monarki Thailand, menyumbang 100 ribu baht (US$ 2.900) untuk  membiayai perwatan para korban luka, kata direktur rumah sakit Vachira,  Wanchai Chareonchoktawee.

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Akibat bentrokan antara polisi dan demonstran itu, Deputi Perdana Menteri Chavalit Yongchaiyudh mengajukan pengunduran diri. Dia merasa ikut bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dia adalah tokoh kunci yang seharusnya membantu pemerintah menjaga keamanan negara.

Para demonstran yang merupakan pendukung Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) telah menduduki halaman kantor PM sejak akhir Agustus 2008. Mereka menuntut PM saat itu, Samak Sundaravej untuk mundur dari jabatan dan mendesak perbaikan sistem pemilihan umum. Parlemen mengambil sumpah Somchai tanggal 25 September 2008. Partai oposisi menganggap Samak dan Somchai hanyalah boneka Thaksin Shinawatra. Apalagi Somchai adalah saudara ipar Thaksin.

Sementara itu, pengadilan kriminal kemarin memutuskan untuk menahan pemimpin PAD, Chamlong Srimuang selama 12 hari. Saat ini Chamlong ditahan di Penjara Khusus Bangkok. Polisi menangkap pemimpin berpangkat mayor jenderal itu hari Minggu, 5 Oktober 2008. Sebelumnya, pemimpin PAD Chaiwat Sinsuwong juga ditangkap di rumahnya, Jumat, 3 Oktober 2008. Chamlong dan Chaiwat dituduh menghasut para pendukung PAD untuk menduduki halaman kantor pemerintah sejak Agustus 2008.

Salshabilla Adriani

Dituding Jadi Selingkuhan Rizky Nazar, Ini Jawaban Salshabilla Adriani

Salshabilla Adriani menjelaskan, isu itu timbul setelah dirinya bersama sejumlah teman, termasuk Rizky Nazar dan kekasihnya Syifa Hadju, melakukan perjalanan ke Bali.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024