Buku 'Mereka Bicara Mega'

Rokhmin: Saya Disangka Anak Emas Mega

VIVAnews - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, memiliki impresi kuat mengenai Megawati Soekarnoputri. Di mata Rokhmin, Megawati yang melantiknya sebagai menteri adalah figur pemimpin yang kuat sekali komitmennya terhadap rakyat. Dan Rokhmin, merasa memiliki banyak kemiripan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

"Saya pernah mendengar kabar dari orang-orang di sekeliling Bu Mega bahwa saya adalah menteri yang katanya bisa menerjemahkan hatinya. Karena itulah, saya acap digembar-gemborkan sebagai salah satu orang dekatnya," kata Rokhmin dalam buku 'Mereka Bicara Mega', halaman 221.

Dalam buku yang diluncurkan Jumat, 12 Desember 2008, lalu itu, Rokhmin melansir pemberitaan koran the Strait Times tahun 2002 yang menyebutnya sebagai satu dari lima menteri 'emas' Megawati. "Saya kemudian disangka menjadi anak emasnya (Megawati)," ujar Rokhmin. Dan sangkaan itu membuat Rokhmin berpikir pemerintahan sekarang menjadikannya 'target'.

Saat Rokhmin dipenjara karena terlibat korupsi di departemen Kelautan dan Perikanan, Megawati pun masih sering berkomunikasi dengannya. Megawati terus menyemangati Guru Besar Ilmu Perikanan di Institut Pertanian Bogor itu. "Nggak usah worry Pak Rokhmin, di luar nggak ada yang menilai macam-macam kok," kata Rokhmin menirukan perkataan Megawati.

Komitmen Megawati terhadap wong cilik dirasakan Rokhmin ketika Megawati menyokong program-program Rokhmin untuk meningkatkan taraf kehidupan nelayan. Bank Mandiri yang saat itu kelebihan likuiditas diminta Megawati mengucurkan kredit ke kalangan nelayan dengan nama Mina Mandiri. Pagu kreditnya mencapai Rp 3 triliun, meski belakangan hanya mengucur Rp 1 triliun. "Dalam konteks ini, saya pikir kebijakan Bu Mega sangat prorakyat," kata Rokhmin.

Komitmen Mega untuk menjaga integritas nasional dan menyelamatkan lingkungan juga dirasakan Rokhmin sangat kuat. Suatu waktu, ketika Rokhmin menahan tujuh kapal pengangkut pasir laut dari Kepulauan Riau, Megawati menyokong kuat. Penahanan tujuh kapal itu mendatangkan protes dari empat duta besar, sehingga akhirnya Megawati menggelar sidang kabinet.

"Saat itulah Bu Mega tegas meminta Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, Kapolri, dan Jaksa Agung untuk men-support kelestarian laut," kata Rokhmin. "Singkat cerita, kapal itu diputuskan untuk tetap ditahan dan Indonesia mendapat pemasukan Rp 200 miliar dari kasus tersebut. Sekiranya Bu Mega waktu itu tidak turun tangan, bisa jadi saya banyak dimusuhi teman-teman di kabinet," kata Rokhmin.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir
Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Tanah Air. Film produksi MD Pictures berjudul Badarawuhi di Desa Penari akan segera tayang di Amerika Serikat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024